Sebuah destroyer Type 45 atau Kelas Daring milik Angkatan Laut Inggris harus ditarik pulang ke Inggris karena mengalami kerusakan baling-baling saat sedang melakukan misi rutin wilayah timur Terusan Suez.
Seperti yang terungkap dalam laporan The Times Kamis 23 November 2017, saat ini HMS Diamond mengalami kerusakan baling-baling yang cukup parah hingga kru tidak bisa memperbaiki secara mandiri. HMS Diamond baru melaksankana misi dua bulan dari sembilan bulan yang direncanakan.
Kerusakan ini adalah yang terbaru dari serangkaian isu yang dihadapi kapal perang Inggris paling canggih tersebut sejak mereka memasuki layanan delapan tahun lalu. Kapal-kapal yang dibangun oleh BAE Systems dan Rolls-Royce telah mengalami masalah dengan mesin, terutama saat berada di air hangat.
Lima dari dari enam destroyer Type 45 bahkan sudah disimpan di pelabuhan Portsmouth. Saat HMS Diamond tiba di rumah, semua kapal akan tidak beroperasi karena perawatan rutin, kekurangan staf dan masalah mesin.
Saat ini, tidak ada kapal lain yang bisa berlayar menggantikan HMS Diamond sebagai andalan dalam penyebaran NATO. Ini berarti bahwa Inggris tidak dapat menyelesaikan komitmen dengan sekutu di kawasan Teluk, kejadian langka untuk angkatan laut Inggris.
Namun The Times melaporkan masalah HMS Diamond tidak dengan mesin WR-21 yang digunakan Type 45 dan memang dikenal tidak dapat diandalkan. Rumor beredar HMS Diamond adalah sebuah testbed untuk mencari penyelesaian sementara sebelum solusi yang tepat diluncurkan pada tahun 2019.
Destroyer Type-45 kelas Daring memiliki bobot 8500 ton dan menjadi kapal permukaan terbesar di armada Royal Navy. Sebanyak enam kapal dibangun untuk menggantikan 12 kapal perusak Type-42 AAW. Setiap Type-45 bisa dikatakan setara dalam hal efektivitas dengan empat type-42.
120416-N-PK218-028
Menggunakan desain yang sangat modern dan ramping dengan sisi miring dan suprastruktur yang dirancang untuk membelokkan radar hingga sangat mengurangi RCS. Dikabarkan kapal kelas Type-45 akan muncul selayaknya kapal nelayan yang kecil di radar.
Semua persenjataan terkonsentrasi di dek depan dan belakang berisi radar pencari dan hanggar helikopter serta dek. Persenjataan ofensif utama mereka adalah sistem peluncuran vertikal 48 cell A50 yang dipasang pada platform sedikit lebih tinggi dan terlihat jelas.
Baca juga:
Inggris: Destroyer Kami Berisik Bak Neraka, Kapal Selam Rusia Bisa Dengar dari Jarak 100 Mil