Jika Amerika Diserang, Beginilah Proses Evakuasi Presiden Amerika

Jika Amerika Diserang, Beginilah Proses Evakuasi Presiden Amerika

Sehari menjelang kunjungan Presiden Barack Obama ke Jerman pada bulan Juni 2009, sebuah Gulfstream III  mendarat di Bandara Stuttgart. Seperti semua perjalanan presiden dan wakil presiden Amerika, persiapan dimulai beberapa bulan sebelum lepas landas, dan pesawat militer AS telah dikirim ke Dresden di dekatnya selama berminggu-minggu, staf shuttling, peralatan komunikasi, tim keamanan, helikopter dan kendaraan lapis baja mendahului kedatangan  presiden.

Angkatan Udara mengelompokkan misi tersebut ke dalam tiga kategori utama dengan  kode  PHOENIX BANNER, PHOENIX SILVER dan PHOENIX COPPER. Misi PHOENIX BANNER adalah “misi udara khusus” yang secara langsung mendukung presiden. PHOENIX SILVER menunjuk sebuah penerbangan yang mendukung wakil presiden dan PHOENIX COPPER  adalah kode  penerbangan  untuk mendukung Secret Service untuk VIP selain presiden dan wakil presiden.

Sebagai bagian dari penerbangan PHOENIX BANNER  Dinas Rahasia dan Angkatan Udara telah menerbangkan  ke tempat kunjungan Presiden  beberapa limusin lapis baja , agen rahasia  dan Van komunikasi untuk presiden, staf  keamanan, helikopter  Marinir One, HMX-1, telah terbang lebih dahulu dengan  pesawat angkut ke lokasi kunjungan.

Tapi sekilas Gulfstream seharga $ 40 juta bergerak sendiri. Ketika kunjungan ke Jerman tersebut pesawat  mendarat di Stuttgart-satu jam perjalanan jauhnya dari Dresden-sehari menjelang kunjungan kenegaraan Obama. Jet  putih itu bercampur di antara jet-jet mewah tanpa nama yang mengisi banyak bandara utama di seluruh dunia.

Pesawat itu juga segera terbang hampir bersamaan dengan presiden berangkat dari Jerman untuk perjalanan berikutnya, ke Prancis.  Saat Air Force One pergi ke Caen, Gulfstream terbang melintasi Selat Inggris ke Pangkalan Angkatan Udara Mildenhall di Inggris, di mana ia menunggu di hanggar hanya satu jam perjalanan jauhnya dari kunjungan Obama ke pantai Normandia untuk memperingati D-Day pada 6 Juni.  Kemudian Gulfstream terbang kembali ke Pangkalan Angkatan Udara Andrews di Amerika Serikat.

Gulfstream 86-0403 adalah satu dari tiga pesawat kepresidenan  Angkatan Udara  yang  bertugas mengevakuasi presiden dalam keadaan darurat dan juga berfungsi sebagai Komando Otoritas Nasional, pejabat yang memiliki wewenang untuk meluncurkan senjata nuklir.

Dikenal sebagai C-20C, pesawat tidak benar-benar resmi ada. Tapi selama bertahun-tahun, mereka telah pergi hampir ke mana pun  presiden Amerika bergerak tetapi sebagai bunglon yang menyamar  di bandara yang dekat dengan kunjungan presiden. Tetapi mereka  tidak pernah di bandara yang sama dimana Air Force One mendarat.

Dalam perjalanan Bush ke Homestead Air Force Base di Miami pada tahun 2001, misalnya, sebuah C-20C membayangi perjalanan berada di  di Pangkalan Angkatan Udara Patrick dekat Cape Canaveral.

Situs Angkatan Udara tidak mengakui keberadaan C-20C.  Juga tidak daftar pesawat yang dikelola oleh Wing Airlift ke-89, unit Angkatan Udara di PangkalanBersama  Gabungan Andrews yang menjalankan misi kepresidenan.

Seperti yang dikatakan seorang pejabat Angkatan Udara saat ditanya tahun yang lalu, “Posisi kami adalah bahwa kami tidak memiliki pesawat terbang yang disebut C-20C.”

Salah satu referensi tentang pesawat ini hanya ada di daftar resmi pemerintah  yang hanya  menawarkan informasi samar tentang jet Gulfstream serupa yang dikenal sebagai C-20B yang menyebutkan pesawat  “beroperasi dengan kekuatan DC” dan menawarkan “avionik yang telah diupgrade yang digunakan untuk Presiden dan pejabat tinggi lainnya.”

C-20C kemungkinan adalah C-20B yang dimodifikasi dengan komunikasi yang lebih baik dan aman. Digunakan untuk mendukung personil  senior dan untuk menyediakan cadangan  bagi Air Force One. ”

Pesawat-pesawat di armada C-20C, yang dikenal dengan nomor ekor mereka 50049, 50050 dan 60403, dikirim ke Angkatan Udara pada tahun 1985, karena investasi besar-besaran oleh pemerintah Reagan dalam operasi “kesinambungan pemerintah” meningkatkan komando dan komando pemerintah- sistem kontrol.

Seperti pesawat  E-4B, C-20C sengaja dibuat sedikit kuno, dengan kokpit dial-and-gauge  bukan display komputer  modern. Hal ini untuk membantu melindungi pesawat dari gelombang  elektromagnetik  nuklir. Tapi peralatan di atas pesawat adalah yang terbaik  dengan jaringan komunikasi satelit khusus dan langkah-langkah defensif khusus yang akan melindungi pesawat saat terjadi serangan.

Dalam keadaan normal, pihak kepresidenan bahkan tidak pernah melihat C-20, namun dalam situasi khusus (dan seringkali berisiko tinggi), presiden benar-benar melakukan perjalanan di atas pesawat ini. Pada tahun 2000, Presiden Bill Clinton terbang tanpa nama di atas sebuah pesawat  C-20 ke Pakistan, sementara pesawat lain menjadi umpan  beberapa menit di jalur yang sama dengan menggunakan call sign”Air Force One.” Obama menggunakan Gulfstream Angkatan Udara yang lain yang dikenal di militer sebagai C-37 ketika  membawa Michelle Obama  kencan malam tahun 2009.

Mengapa pesawat kecil yang digunakan?  Kemampuan C-20 untuk mendarat di landasan pacu hanya separuh dari panjang yang dibutuhkan untuk 747 adalah salah satu alasan. Pesawat ini juga  lincah untuk digunakan di hampir semua bandara di dunia yang bisa sangat berguna jika Anda ingin menyembunyikan seorang presiden di suatu tempat di Amerika Serikat.

Next: Lokasi Evakuasi