Apa Yang Terjadi Jika Kapal Selam Hilang?
Kapal Selam ARA San Juan

Apa Yang Terjadi Jika Kapal Selam Hilang?

Sebuah kapal selam milik Angkatan Laut Argentina dengan 44 awak masih belum ketemu setelah hilang di pantai Argentina pada 15 November. Dalam kontak terakhir yang dilaporkan ARA San Juan melaporkan adanya gangguan yang berkaitan dengan “hubungan pendek” di baterai kapal selam.

Pencarian besar-besaran dengan melibatkan tidak kurang dari 50 kapal dan pesawat dari berbagai negara belum juga menemukan lokasi kapal selam tersebut. Situasi semakin kritis karena pencarian telah melewati tujuh hari yang menjadi batas akhir dari ketersediaan oksigen di kapal selam.

Kenapa Sulit Menemukan Kapal Selam Yang Hilang?

Kapal selam dibangun dengan tujuan sulit ditemukan. Peran mereka sering berpartisipasi dalam operasi pengawasan rahasia. Dr Robert Farley, seorang dosen di University of Kentucky yang telah menulis tentang masalah ini, mengatakan bahwa kapal selam sangat sulit dilacak jika diam di dasar laut karena dalam keadaan seperti itu tidak akan menimbulkan “suara” apapun.

“Kebisingan, yang jika tidak dijemput oleh apa yang dikenal sebagai sonar pasif, terdistorsi dan terlihat  oleh sonar aktif  seperti dasar laut biasa,” katanya.

Jadi Bagaimana Menemukan Kapal Selam Yang Hilang?

Ada beberapa cara agar kapten atau kru bisa membuat lokasi mereka diketahui jika dalam keadaan tertekan. Metode ini mencakup pengiriman panggilan sinyal ke  pangkalan angkatan laut atau kapal sekutu, atau melepaskan perangkat yang mengapung ke permukaan namun dengan tetap menempel pada kapal selam.

Kapal selam tak berawak memindai dasar laut. Salah satu jenisnya adalah Bluefin UUV Angkatan Laut Amerika, yang bisa mencari di kedalaman 5.000 kaki (1.500 m) dengan menggunakan sonar. Begitu kapal selam ditemukan  sebuah kendaraan penyelamatan bawah laut yang disebut Submarine Rescue Chamber atau SRC diluncurkan. SRC akan docking di pintu keluar darurat kapal selam untuk memindahkan kru. SRC bisa membawa enam orang sekaligus.

Stewart Little, seorang kru Angkatan Laut Inggris yang selama beberapa dekade menjalankan Submarine Rescue Consultancy, mengatakan bahwa protokol pencarian standar menyediakan dua fase yakni tim pencari diam dan mendengarkan sinyal.

“Kapal selam tersebut akan dengan berbagai cara membuat sinyal saat diminta untuk melakukannya,” katanya kepada BBC Rabu 22 November 2017.

Apa Dugaan Yang Terjadi dengan Kapal Selam Ini?

Angkatan laut Argentina mengatakan “tidak ada hipotesis yang telah dibuang”, namun para ahli berpendapat bahwa kegagalan untuk menemukan kapal tersebut setelah seminggu mencari menunjukkan bahwa kapal tersebut telah tenggelam.

Sebelum kapal selam hilang, kru melaporkan kerusakan pada baterai kapal yang disebabkan oleh asupan air melalui sistem snorkel (yang memperbaharui oksigen). Namun, komandan melaporkan bahwa masalahnya telah teratasi.

Menurut Little sangat jarang kapal selam tenggelam. Kejadian seperti ini  terakhir terjadi pada tahun 2000, ketika kapal selam Rusia Kursk tenggelam di Laut Barents, menewaskan semua 118 awak kapal.

Bagaimana Jika Telah Tenggelam?

“Jika tenggelam di perairan kurang dari sekitar 180m  kemungkinan seseorang akan mencoba melarikan diri dari kapal selam,” kata Little. “Hal ini belum terjadi sehingga mungkin kapal tenggelam di perairan lebih dalam dari itu.”

“Saya berharap bahwa itu kurang dari 600m – karena itulah kedalaman di mana pasukan penyelamatan mampu beroperasi. Jika mereka mencari kontur antara 180m dan 600m  itu akan memberi mereka kesempatan terbaik untuk menemukan kapal selam.”

Little menerangkan tim penyelamat tidak bisa mencapai di bawah 600m  dan setiap kapal selam memiliki batas kedalaman maksimal di mana titik strukturnya tidak akan mampu menahan tekanan air.

NEXT