More

    Peta Nuklir Dunia Bisa Berubah, DF-41 China Segera Beroperasi Penuh

    on

    |

    views

    and

    comments

    Rudal balistik antarbenua atau intercontinental ballistic missile (ICBM) generasi terbaru China yang dikenal sebagai Dongfeng-41 diperkirakan akan beroperasi penuh dalam beberapa bulan lagi.

    Laporan media mengatakan bahwa Dongfeng-41 baru-baru ini menjalani tes  kedelapan sejak pertama kali diumumkan pada tahun 2012.

    Xu Guangyu, seorang penasihat senior China Arms Control and Disarmament Association, mengatakan pada sebuah Program China Central Television (CCTV) pada  Rabu 16 November 2017 rudal tersebut pasti sudah matang hingga bisa segera mulai bertugas di militer China. Diperkirakan penempatan resmi bisa dilakukan pada paruh pertama tahun depan,

    Dongfeng-41 adalah rudal tiga tahap berbahan bakar padat dengan jarak tempuh minimal 12.000 kilometer, yang berarti dapat menyerang di manapun di titik bumi. Xu kepada Global Times menambahkan bahwa rudal dapat membawa hingga 10 hulu ledak nuklir, yang masing-masing bisa ditargetkan secara terpisah.

    Rudal baru ini juga memiliki kecepatan tertinggi lebih dari Mach 10 dan dapat menggunakan perangkat umpan dan flare untuk menembus sistem peringatan rudal dan pertahanan musuh.

    South China Morning Post melaporkan bahwa China mungkin telah menguji ICBM di daerah gurun Barat pada awal November 2017, namun tidak memberikan lokasi atau tanggal pengujian yang tepat.

    Laporan lain tentang tes ketujuh dari Dongfeng-41 berasal dari sistem pelacakan satelit Amerika dan muncul di Washington Free Beacon pada bulan April 2016.

    Sementara Song Zhongping, komentator TV Phoenix dan mantan anggota Korps Artileri Kedua PLA (Rocket Force), justru memperkirakan Dongfeng-41 sangat mungkin sudah beroperasi, karena tes dan pemeriksaan rudal lainnya dapat dilakukan setelah penempatan.

    Song mengatakan kepada Global Times pada Minggu 19 November 2017 bahwa penggelaran rudal tersebut tentu menunjukkan kemampuan pencegahan nuklir China.

    Sementara itu, Rusia menguji empat ICBM, salah satunya diidentifikasi sebagai Satan 2, yang juga dikenal sebagai RS-28 Sarmat, pada akhir Oktober. Moskow mengklaim bahwa rudal itu bisa membawa 12 hulu ledak nuklir.

    Amerika juga baru saja melakukan uji coba Minuteman 3  di California pada 2 Agustus. Tes ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan di Korea Utara, yang telah melakukan setidaknya 13 uji coba rudal tahun ini.

    Xu menamabhkan tes ICBM baru China  akan mengikuti jadwal jangka panjang, dan bukan sekadar melenturkan otot-ototnya untuk merespons negara lain. “Begitu Dongfeng-41 mulai beroperasi, kemampuan China untuk melindungi keamanannya sendiri dan mencegah perang akan meningkat pesat. ”

    China hanya menghabiskan waktu sekitar lima tahun untuk mengembangkan DF-41 serta dilaporkan juga hanya menghabiskan US$1,1 miliar untuk merancangnya.

    Sementara Amerika Serikat menghabiskan sekitar 12 tahun dan biaya US$16 miliar untuk mengembangkan AGM-133 Trident II, rudal balistik kapal selam dengan kemampuan mirip DF-41.

    Baca juga:

    Apakah Rudal DF-41 China akan Mengganggu Keseimbangan Nuklir Dunia?

    Share this
    Tags

    Must-read

    Sebagian Misi Kami Melawan Channel Maling Berhasil

    Sekitar 3 tahun Channel JejakTapak di Youtube ada. Misi pertama dari dibuatnya channel tersebut karena banyak naskah dari Jejaktapak.com dicuri oleh para channel militer...

    Rudal Israel dan Houhti Kejar-kejaran di Langit Tel Aviv

    https://www.youtube.com/watch?v=jkIJeT_aR5AKelompok Houthi Yaman secara mengejutkan melakukan serangan rudal balistik ke Israel. Serangan membuat ribuan warga Tel Aviv panic dan berlarian mencari tempat perlindungan. Serangan dilakukan...

    3 Gudang Senjata Besar Rusia Benar-Benar Berantakan

    Serangan drone Ukraina mengakibatkan tiga gudang penyimpanan amunisi Rusia benar-benar rusak parah. Jelas ini sebuah kerugian besar bagi Moskow. Serangan drone Ukraina menyasar dua gudang...

    Recent articles

    More like this