Jepang Mendesak Rakyatnya Siap Hadapi Serangan Nuklir Korea Utara
Perempuan Jepang

Jepang Mendesak Rakyatnya Siap Hadapi Serangan Nuklir Korea Utara

Jepang dalam beberapa bulan terakhir mendesak warganya untuk mempersiapkan kemungkinan serangan nuklir dari Korea Utara. Pemerintah mendesak dilakukan latihan pengaman di sekolah-sekolah dan memperingatkan tata cara selamat dari serangan rudal.

Ketegangan telah mencapai puncak, dengan mayoritas orang Jepang mengatakan bahwa mereka ingin pemerintah mereka mengambil tindakan terhadap pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan tidak hanya mengandalkan diplomasi.

Sekitar 54 persen orang yang disurvei dalam sebuah jajak pendapat yang diterbitkan pada  Jumat 17 November 2017 dan dilaporkan  Japan Times mengatakan bahwa mereka ingin Jepang dan Amerika Serikat mengambil langkah untuk Korea Utara. Sementara hanya 39,4 persen yang mengatakan bahwa dialog adalah jalur terbaik untuk menuntaskan masalah ini.

Pada saat yang sama, 52,8 persen responden mengatakan bahwa mereka khawatir dan 15,4 persen mengatakan bahwa mereka sangat khawatir dengan apa yang akan dilakukan Korea Utara selanjutnya. Survei dilakukan dengan menanyai 2.000 orang dewasa di seluruh Jepang.

Jajak pendapat tersebut dilakukan setelah Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dan Donald Trump bersumpah di Tokyo pekan lalu untuk menerapkan tekanan terhadap Korea Utara. Korea Utara dan Jepang telah lama mengalami hubungan yang kontroversial karena negara ini merupakan bekas jajahan Jepang sebelum Perang Dunia II.

Korea Utara telah berulang kali menguji rudal balistik melintasi Jepang dalam beberapa bulan terakhir. Tokyo yang terletak 800 mil dari Pyongyang menjadikan negara ini memang sangat rawan dari serangan Korea Utara.

Abe mengatakan pada hari Jumat bahwa dia akan bekerja untuk memperkuat kemampuan pertahanan rudal Jepang dengan membeli sistem pertahanan rudal buatan Amerika. “Kami akan memperkuat kekuatan pertahanan Jepang, termasuk kemampuan pertahanan rudal, untuk melindungi kehidupan dan perdamaian rakyat,” kata Abe.

Korea Utara melakukan uji coba nuklir keenam dan paling kuat pada bulan September, yang mendorong sanksi baru dari para pemimpin dunia di Perserikatan Bangsa-Bangsa. Tetapi Korea Utara tidak menghindar dari konfrontasi.

Dalam sebuah komentar dari Kantor Berita Pusat Korea Utara pada bulan Oktober, rezim Kim menuduh Abe terus menekan Korea Utara.

“Raket Jepang yang menghasut ketegangan semenanjung Korea adalah tindakan bunuh diri yang akan membawa awan nuklir ke kepulauan Jepang,” bunyi pernyataan tersebut.

“Tidak ada yang tahu kapan situasi touch-and-go akan mengarah pada perang nuklir, tapi jika demikian, kepulauan Jepang akan diliputi api dalam sekejap. Ini sangat jelas.”