Su-27 Flanker dan MiG-29 Fulcrum dirancang dan dibangun oleh Uni Soviet untuk Perang Dunia III. Kedua pesawat lahir hampir bersamaan. Dengan jatuhnya Tembok Berlin, perang tidak terjadi. Namun, kedua petarung Rusia itu terlibat dalam pertempuran sengit di atas Afrika Timur.
Sejak Eritrea menyatakan kemerdekaannya dari Ethiopia pada tahun 1993, perselisihan perbatasan telah terjadi di antara kedua negara, sebagian besar di wilayah yang mengelilingi kota Badme. Konflik memanas pada tahun 1998, ketika pasukan Eritrea menyerbu masuk dan merebut kota tersebut.
Menurut sebuah laporan oleh ACIG.org, Eritrea kemudian membangun militer mereka di antaranya dengan membeli sepuluh MiG-29 yang diperbaharui dari Rusia. Niatnya adalah menggunakan pesawat untuk mengamankan superioritas udara di medan perang.
Ketika perang dimulai, Ethiopia mulai mencari lawan Fulcrums Eritrea. Pesawat tempur F-5 Freedom dan MiG-21 Fishbed mereka jelas kalah. Pilihan mereka untuk mengubah situasi itu adalah Su-27 Flanker. Sebanyak delapan pesawat bekas dibeli dari Rusia pada bulan Desember 1998. Pada akhir Februari berikutnya, mereka beraksi.

Pada tanggal 25 Februari 1999, dalam sebuah pertarungan, Su-27 Ethiopia menembak jatuh dua MiG-29. Keesokan harinya, MiG-29 Eritrea menembak jatuh sepasang MiG-21 Ethiopia. Ethiopia mengklaim bahwa “Kapten. Asther Tolossa ” menembak lagi jatuh sebuah MiG-29, namun keberadaan Kapten Tolossa diperdebatkan.
Pertemuan terakhir dalam perang antara Fulcrum dan Flanker berlangsung pada bulan Mei 2000. Pada tanggal 16 Mei, Ethiopia mengklaim bahwa salah satu Flanker mereka menembak Fulcrum Eritrea. Dua hari kemudian, Fulcrum Eritrea lain ditembak oleh Flanker.
Perang berakhir pada bulan Juni 2000 dengan Ethiopia kembali mengklaim wilayah yang disita tersebut meskipun ada keputusan pengadilan internasional mendukung Eritrea.
ACIG mencatat bahwa Flanker Ethiopia telah menembak jatuh antara lima hingga tujuh, MiG-29 Eritrea. Selain itu juga menembak satu Learjet. Sementara MiG-29 Eritrea menembak jatuh tiga MiG-21 Fishbed dan Flogger MiG-23.
Dalam perang tersebut, Flanker telah mengalahkan Fulcrum, dan memperkuat posisinya sebagai salah jet tempur terbaik Rusia. Ironisnya, Eritrea adalah salah satu negara yang juga membeli Flanker, hingga mengoperasikan dua pesawat tersebut.
Baca juga: