4. Raider
Lagi-lagi dibentuk oleh Angkatan Darat yang diambil dari pasukan infanteri. Batalyon Raider mulai dibentuk pada 22 Desember 2003 dengan pembentukan sepuluh batalyon raider yang merupakan penggabungan 8 yonif pemukul Kodam dan 2 yonif Kostrad.
Kekuatan satu batalyon raider sama dengan tiga kali lipat kekuatan yonif (batalyon ifanteri) biasa dalam tubuh TNI. Para anggota raider memperoleh pendidikan dan pelatihan khusus selama enam bulan untuk kemampuan dalam perang modern, anti-gerilya dan perang panjang.
Selain itu, para raider dilatih kemampuan anti-teror, terjun, turun dari helikopter dengan cepat, dan kemampuan penyergapan kilat.
Satu anggota Raider sejajar dengan tiga personel infanteri non Raider.Satu batalyon yang terdiri dari 747 prajurit.
50 orang prajurit dari 747 personel tersebut memiliki kemampuan lebih dari rekan-rekannya. Kemampuan tersebut diasah secara khusus di Pusat Pendidikan Pasukan Khusus di Batujajar, Jawa Barat
5. Den-Bravo 90
Pasukan khusus Angkatan Udara (Pakkhas) yang sudah merupakan salah satu pasukan elite masih memiliki pasukan lebih elite lagi yang disebut dengan Detasemen Bravo 90 (Den-Bravo 90). Pasukan ini dibentuk pada tahun 1990.
Kata “Bravo” sendiri berarti yang terbaik. Den-Bravo 90 memiliki tugas utama menghancurkan kekuatan udara musuh dengan jalan menghancurkan pangkalan serta peralatan tempur atau alutsista lawan di darat ketimbang harus melakukan pertempuran udara.
Untuk itu pula tugas spionase kekuatan udara musuh, melakukan penetralan kekuatan udara lawan serta menjalankan operasi-operasi khusus sesuai kebijakan yang dikeluarkan petinggi militer TNI dalam hal ini Panglima TNI.