Nama Molotov sendiri ada sejarahnya. Orang Finlandia menggunakan nama ini sebagai sindiran pada Soviet. Karena waktu itu Menteri Luar Negeri Soviet adalah Vyacheslev Molotov. Nama ini digunakan setelah menteri tersebut mengklaim pembom Soviet menjatuhkan bantuan pangan kepada anak-anak yang kelaparan di Helsinki. Molotov adalah sindiran sempurna untuk klaim tersebut.
Bagaimana senjata sederhana semacam itu bisa berguna melawan mesin perang Soviet? Jawabannya terletak pada tank era Dunia II.
Sama seperti rekan-rekan mereka di Perang Dunia I, tank-tank pada waktu itu membutuhkan ventilasi agar kru bisa bernafas. Alih-alih menyerang tank itu sendiri, minuman koktail itu menyerang orang-orang di dalamnya.
Api sulit dilempar keluar di ruang tank yang sempit dan tidak ada jalan keluarnya untuk menghindari panas. Tank-tank Rusia yang dipukul dengan senjata-senjata ini tidak hancur namun bisa digunakan untuk sementara waktu.

Begitu awak tank berada di luar cangkang pelindung mereka, mereka sama rentannya dengan infanteri lainnya yang menyerang orang-orang Finlandia. Bahkan mereka paling mudah jadi sasaran karena berada di paling depan. Dengan cara ini, orang-orang Finlandia dapat secara efektif menetralisir tank Soviet dengan uang yang sangat murah.
Molotov sama sekali bukan senjata yang sempurna. Kelemahan dari senjata ini adalah jelas: molotov hanya bisa efektif jika seorang tentara Finlandia bisa masuk dalam jarak lempar tank Soviet dan mencapai area target kecil untuk memastikan ledakan tersebut mempengaruhi awak kapal.
Hanya ada satu cara untuk menggunakan senjata tersebut yakni tentara harus sangat pandai dan berani untuk cukup dekat ke sebuah tank, melempar senjatanya, dan kemudian melarikan diri sebelum ditembak oleh tank atau pasukan yang ada di belakangnya.
Finlandia akhirnya menuntut perdamaian pada awal Maret 1940 setelah Soviet menerobos Garis Mannerheim dan menembus jauh ke dalam negeri.
Tetapi kemenangan Soviet dibayar angat mahal. Bukan hanya lamanya perang, mereka juga hanya memperoleh konsesi teritorial minimal, dan 300.000 prajurit mereka menjadi korban. Mitos kecanggihan militer Soviet hancur, dan Nazi mempercepat rencana invasi rahasia ke Uni Soviet.
Peristiwa-peristiwa titanic ini terjadi karena sekelompok tentara Finlandia yang bersenjata Molotov dapat menahan baju besi Soviet.
Sumber: The Strategy Bridge
Baca juga:
https://www.jejaktapak.com/2016/12/29/7-senjata-nuklir-paling-aneh-yang-pernah-dibangun-amerika/