Molotov Cocktail adalah salah satu ikon perlawanan sipil yang paling terlihat di era modern. Di hampir setiap aksi unjuk rasa di berbagai belahan dunia molotov adalah salah satu variabel yang akan digunakan untuk menentukan apakah sebuah unjuk rasa adalah sebuah demonstrasi damai atau sebuah kerusuhan.
Gambaran api yang terbakar dan botol yang dilempar melalui udara sangat memberi warga sipil kekuatan mematikan untuk menantang polisi anti huru hara yang paling bersenjata sekalipun.
Molotov sendiri telah melalui sejarah yang panjang dan ikut dalam konflik besar dunia. Kisahnya dimulai 76 tahun yang lalu di hutan Finlandia.
Pada tanggal 30 November 1939, Uni Soviet mengirim 600.000 tentara melintasi perbatasan utara ke Finlandia. Mengikuti pakta non-agresi Nazi-Soviet yang terkenal pada tanggal 23 Agustus 1939 (juga dikenal sebagai pakta Molotov-Ribbentrop), Soviet diberikan kebebasan untuk memperluas lingkungan pengaruh di Eropa Timur dan Utara di wilayah yang secara tradisional merupakan bagian dari bekas Kekaisaran Rusia.
Soviet berhasil menempatkan sepatu mereka di tanah Baltik pada bulan September dan, setelah selesai, mengalihkan perhatian mereka ke utara. Finlandia berada dalam posisi yang lebih baik daripada negara-negara Baltik untuk melawan agresi Soviet.
Negara ini memiliki lebih banyak orang, lebih banyak senjata, dan garis pertahanan Mannerheim di sepanjang perbatasannya. Tetapi Finlandia ternyata hanya bisa mengumpulkan seperlima dari tenaga kerja dan sebagian kecil persenjataan modern Uni Soviet dan memiliki sedikit persenjataan canggih untuk mengalahkan tank Soviet.
Ketika melintasi perbatasan pada akhir November, perencana militer Soviet memperkirakan mereka hanya membutuhkan waktu satu atau dua minggu untuk menguasai Finlandia. Kenyataanya mereka harus berjuang hingga bulan Maret tahun berikutnya. Molotov menjadi salah satu penyebabnya.
Molotov adalah senjata yang sederhana, hanya membutuhkan satu botol dan bahan yang mudah terbakar seperti bensin atau tar. Dengan menggunakan sekering dasar atau bahkan kain gombal , seorang tentara menghentikan tembakan dan melemparkan senjatanya sehingga kekuatan benturan akan menghancurkan kaca dan menyalakan bahan yang mudah terbakar di dalamnya.
Meski senjata sebenarnya pertama kali digunakan selama Perang Saudara Spanyol pada tahun 1936, Perang Musim Dingin menjadi tempat pertama kali alat ini menjadi benar-benar terkenal. Ini juga saat senjata mendapat nama modern.