Pencarian besar-besaran untuk menemukan kapal selam Argentina yang hilang kontak terus dilakukan. Lembaga antarariksa Amerika Serikat atau NASA ikut membantu pencarian kapal yang membawa 44 kru tersebut.
NASA mengirimkan pesawat P-3 Orion untuk mendeteksi keberadaan kapal selam serang diesel listrik ARA San Juan (S-42), yang jatuh hilang kontak pada Rabu 15 November 2017 tersebut. Selain P-3 milik Amerika, Armada Argentina telah mengirim perusak ARA Sarandí (D-13), korvet ARA Rosales (P-42), serta ARA Drummond (P-31).
Alasan mengapa komunikasi hilang tetap diselimuti misteri. “Kami sedang menyelidiki alasan hilangnya komunikasi,” tulis Reuters mengutip juru bicara angkatan laut Argentina Enrique Balbi. “Jika ada masalah komunikasi, kapal harusnya muncul ke permukaan.”

USNI News mengutip juru bicara Komando Selatan Amerika mengatakan P-3 milik NASA adalah platform peperangan anti-kapal selam yang dimodifikasi dan sedang beroperasi di luar Ushuaia sebagai bagian dari survei tahunan Antartika ketika diminta untuk bergabung dalam pencarian kapal selam yang hilang,
Amerika juga siap menyumbang aset lain untuk pencarian dan bersiap-siap dengan peralatan penyelamatan bawah laut khusus dan personel untuk mengantisipasi permintaan dari Argentina.
Kapal selam Argentina berangkat dari pangkalan angkatan udara Armada Argentina di kota selatan Ushuaia, yang terletak di sebelah barat daya Selat Magellan, dan menuju ke homeport di Mar del Plata, dekat Buenos Aries.
Eliana María Krawczyk, 1st female submariner in Argentina & SouthAm, is one of 44 crew on the 'San Juan', @Armada_Arg sub missing more than 2 days somewhere south of Falkland Islands https://t.co/ZzpdUV7W76 pic.twitter.com/TptWfaErFg
— Will Willitts 🇺🇦 (@WillWillAFR) November 18, 2017
Kapal selam TR-1700 buatan Jerman tersebut telah berada di armada Argentina sejak tahun 1985, terakhir terdeteksi di sekitar 250 mil dari Patagonia pada hari Rabu yang lalu.
Balbi menambahkan kapal selam itu memiliki cukup makanan dan mungkin melanjutkan perjalanan yang direncanakan. Sebelumnya pihak berwenang Chili dan Inggris juga menawarkan bantuan mereka dalam pencarian