Kepala Staf Gabungan Amerika Serikat Jenderal Joseph F Dunford mengakui Amerika telah kehilangan supremasi militernya atas negara-negara lain terutama Rusia dan China. Jenderal tertinggi di Pentagon tersebut mengatakan situasi tersebut telah terjadi dalam 10-15 tahun terakhir dan Amerika harus berjuang keras jika ingin mengembalikan keunggulan mereka.
Dunford mengatakan Rusia dan China telah banyak berinvestasi dalam kemampuan mereka untuk berjuang melawan dominasi Amerika di berbagai bidang.
“Sebagai contoh, jika Anda melihat aliansi angkatan laut di Eropa, Rusia memahami bahwa hubungan transatlantik sangat penting bagi kita untuk memenuhi komitmen NATO kita,” katanya dalam kuliah umuim di Tufts University di Massachusetts awal pekan ini.
Sebagaimana dikutip dalam berita yang diterbitkan di situs Departemen Pertahanan Amerika Dunford mengatakan strategi anti-akses negara saingan berorientasi pada pengembangan sistem untuk membatasi kemampuan Amerika beroperasi di wilayah dengan bebas untuk memenuhi komitmen aliansi.
Daerah yang menjadi sorotan Rusia dan China adalah peperangan elektronik, teknologi cyber, kemampuan anti-ruang angkasa, rudal anti-kapal dan rudal balistik, yang bertujuan untuk mencegah Amerika menyebarkan kekuatannya ke Eropa dan mendukung sekutu-sekutunya.
Dunford menekankan konflik yang dihadapi kekuatan dunia tidak sesuai dengan strategi militer tradisional. Dia menyebutnya sebagai “kompetisi yang tidak bersahabat” di mana Rusia melakukan tes dan latihan sehari-hari yang yang tidak dilakukan orang Amerika pada masa damai.
“Dan sementara kita mungkin terhambat di masa damai untuk menggunakan kemampuan tertentu seperti kemampuan cyber, melakukan aktivitas tertentu, melakukan operasi informasi tertentu dan sebagainya, mereka tidak memiliki batasan yang sama,” tambah Dunford.
Situasi di Laut Cina Selatan, menurutnya juga tidak berbeda. China terus mengembangkan kemampuan mereka untuk membatasi pergerakan militer Amerika.