Sebanyak tiga jet tempur F-35B milik Fighter Attack Squadron 121 Korps Marinir Amerika Serikat mendarat di Marine Coprs Air Station Iwakuni Jepang minggu ini. Dengan kedatangan tiga pesawat tersebut maka skuadron yang ditempatkan di Jepang telah berkekuatan penuh yakni 16 pesawat
Stars and Stripes melaporkan Kamis 16 November 2017 dengan kekuatan satu skuadron penuh F-35B akan menjadi kekuatan penting jika terjadi konfrontasi antara Korea Utara dan Amerika termasuk dengan sekutunya Korea Selatan dan Jepang.
F-35B mencapai kemampuan operasional awal pada bulan Juli 2015. Jet tempur menambahkan dimensi baru dalam kelincahan strategis, manuver operasional, dan supremasi udara untuk Marinir.
F-35B menjadi paling unik di antara keluarga F-35 karena dapat melakukan lepas landas dan dan mendarat vertikal (STOVL) sepert jet AV-8B Harrier yang selama ini menjadi andalan Marinir Amerika.
Pesawat jenis ini sangat penting bagi Marinir karena mereka mengoperasikan kapal yang memiliki landasan pesawat lebih pendek dibandingkan kapal induk Kelas Nimitz milik Angkatan Laut Amerika.
Marinir memiliki sembilan kapal serbu amfibi yang bisa membawa pesawat in, namun Angkatan Laut Amerika secara teknis tidak menganggap kapal induk mereka – meskipun mereka membawa pesawat terbang seperti pesawat tempur dan helikopter – karena mereka juga membawa sejumlah besar pasukan amfibi dan darat juga.
Angkatan Laut Amerika sendiri mengoperasikan F-35C yang bisa lepas landas dan mendarat dari kapal induk.
Selain menempatkan F-35B, baru-baru ini Angkatan Udara Amerika juga telah mengirimkan 12 jet tempur F-35A mereka. Varian ini memiliki karakter umum jet tempur yakni lepas landas dan mendarat secara konvensional.
