Kepala Intelijen Jerman: Rusia Adalah Bahaya, Bukan Mitra
NATO

Kepala Intelijen Jerman: Rusia Adalah Bahaya, Bukan Mitra

Kepala badan intelijen asing Jerman (BND) Bruno Khal memperingatkan bahwa Rusia harus dipandang sebagai “bahaya” dan bukan sebagai mitra dalam membangun keamanan Eropa. Dia mengatakan bahwa latihan militernya yang besar di musim panas menunjukkan tingkat modernisasi yang sangat mengkhawatirkan dalam angkatan bersenjatanya.

Bruno Kahl menyampaikan hal itu dalam  pidato di sebuah acara yang diselenggarakan oleh think tank Hanns Seidel Foundation di Munich, Senin 13 November 2017 dan dilaporkan Reuters Rabu 15 November 2017.

Ucapan Kahl muncul setelah tuduhan intelijen Amerika bahwa Moskow berusaha mencampuri pemilihan Amerika pada bulan Januari dan pernyataan serupa menteri Spanyol yang mengatakan bahwa kelompok berbasis Rusia menggunakan media sosial untuk mempromosikan referendum kemerdekaan Catalonia dan mengganggu stabilitas Spanyol.

Kahl mengatakan bahwa penting bagi Jerman, aliansi NATO yang dipimpin Amerika dan Uni Eropa untuk terus mengawasi perkembangan militer Rusia.

Dia mengatakan bahwa latihan Zapad skala besar Rusia di musim panas telah menunjukkan bahwa Rusia sudah sangat dekat untuk memenuhi targetnya memodernisasi 70 persen kekuatan angkatan bersenjata pada tahun 2020. “Kita harus tetap waspada. Perdamaian di Eropa bukan lagi fakta yang dijamin,” katanya.

Tujuan Rusia, menurutnya, termasuk melemahkan Uni Eropa, mendorong mundur Amerika Serikat, dan khususnya mendorong perpecahan di antara keduanya. “Itu berarti, alih-alih menjadi mitra keamanan Eropa, kita memiliki potensi bahaya di Rusia,” katanya.

Dia menambahkan ancaman terhadap keamanan Jerman meningkat dengan penempatan rudal jarak dekat Moskow di daerah kantong Kaliningrad.

“Rusia kembali menjadi pemain dunia. Ini akan tetap menjadi kekuatan yang tidak nyaman, dan Barat harus melihatnya secara realistis,” katanya, meskipun penting untuk melakukan dialog dengan Moskow meski tetap melakukan tindakan tegas.