Pemerintah Australia telah mengumumkan mendanai ekspedisi untuk mencari kapal selam pertama mereka HMAS AE1 yang tenggelam di era Perang Dunia I.
HMAS AE1 hilang tanpa jejak pada 14 September 1914 saat berpatroli di lepas pantai dari New Guinea di Jerman.
Pemerintah akan menyediakan US$ 500.000 atau sekitar Rp7 miliar untuk memungkinkan Find AE1 Limited melanjutkan usahanya untuk menemukan kapal selam dan awaknya. The Silentworld Foundation, Australian National Maritime Museum and Fugro Survey akan bergabung untuk mendukung Find AE1.
AE1 diluncurkan di halaman Vickers Ltd di Barrow-in-Furness, Inggris, pada 22 Mei 1913. Kapal ditugaskan di Portsmouth pada tanggal 28 Februari 1914 di bawah komando Letnan Komandan TF Besant, RN. Ini adalah yang pertama dari dua kapal selam Kelas E yang dibangun untuk Angkatan Laut Australia yang masih baru.
Bersama adiknya AE2, di bawah komando Letnan Komandan HG Stoker, RN, AE1 tiba di Sydney dari Inggris pada tanggal 24 Mei 1914, diawaki oleh perwira Angkatan Laut Inggris dengan awak kapal pelaut yang diambil dari Royal Navy dan Royal Australian Navy .
Sebagaimana ditulis The Maritime Executive Rabu 15 November 2017, saat pecahnya Perang Dunia I, AE1 bergabung dengan angkatan laut yang ditugaskan untuk merebut koloni-koloni Pasifik Jerman. Dua kapal selam ini mengambil bagian dalam operasi yang mengarah ke pendudukan Jerman New Guinea, termasuk penyerahan Rabaul pada 13 September 1914.
Keesokan harinya, pukul 07:00, kapal perusak HMAS Parramatta (I) meninggalkan patroli malamnya dari Raluana Point dan melaju dengan kecepatan rendah ke arah Cape Gazelle untuk bertemu dengan AE1 dan melakukan patroli di Saluran St George ke selatan dan timur dari Duke of York Islands.
Kedua kapal tersebut bertemu dengan Herbertshohe pada pukul 8:00 pagi dan bertukar sinyal sebelum melanjutkan perjalanan ke Cape Gazelle dimana mereka tiba sekitar pukul 09:00. Parramatta kemudian berjalan secara independen di arah selatan sementara AE1 maju ke arah timur laut.
Namun cuaca buruk membuat Kapten Parramatta, Letnan WHF Warren, menganggap perlu untuk tidak meninggalkan kapal selam sendirian terlalu lama.
Parramatta kemudian mengubah arah dan pada pukul 2.30 bisa mendekati AE1. Namun pada pada 3: 20 kapal selam itu hilang dari pandangan dan setelah itu tidak ditemukan.
Hilangnya AE1 dengan tiga perwira dan 32 pelaut adalah tragedi besar pertama Angkatan Laut Australia dan ini merusak operasi yang berhasil dilakukan untuk merebut posisi Jerman di New Guinea dan Pasifik Selatan.
Tidak diketahui apa yang menyebabkan AE1 menghilang tanpa jejak, dan sejak kehilangannya pada tahun 1914 beberapa pencarian telah dilakukan untuk membuktikan keberadaannya.