Uni Emirat Arab (UEA) sedang berusaha untuk bisa membeli jet tempur generasi kelima F-35 dari Amerika Serikat. Di satu sisi, negara tersebut juga sedang dalam rencana untuk membangun jet tempur siluman bersama Rusia.
Menanggapi dua hal tersebut, Kepala Komando Pusat Angkatan Udara Amerika Letnan Jenderal Jeffrey Harrigian meragukan UEA akan dapat mewujudkannya. Akan banyak kendala yang menantang untuk bisa diatasi.
Dalam sebuah konferensi pers dengan wartawan menjelang Dubai Air Show, pejabat USAF mengkonfirmasi bahwa ada diskusi antara Amerika dan UEA sedang berlangsung mengenai kemungkinan penjualan F-35.
Namun kesetiaan UEA tampak terpecah, setelah Abu Dhabi menandatangani nota kesepahaman dengan Rusia pada bulan Februari untuk mengembangkan jet tempur generasi kelima. Meski wakil kepala staf USAF menolak untuk mengomentari apakah langkah tersebut dapat menghalangi akuisisi F-35, rekannya dari Komando Pusat mengatakan bahwa operasi armada campuran pesawat siluman Rusia dan AS akan terbukti menantang.
“Terus terang saya tidak yakin itu bisa dilakukan,” kata Letnan Jenderal Jeffrey Harrigian kepada FlightGlobal dalam the annual Dubai International Air Chiefs Conference. “Anda bisa menemukan cara untuk melakukannya tapi kami dilindungi dengan apa yang terjadi dari F-35. Untuk mencoba dan mengenalkannya ke sesuatu yang tidak kami operasikan dengan bukanlah tempat yang saya harapkan akan kami jalani.”
Harrigian juga mengakui bahwa armada campuran dapat memperburuk kompleksitas yang ada pada F-35, seperti autonomic logistics information system (ALIS), yang secara otomatis mengirim data dari pesawat tempur tersebut kembali ke Lockheed untuk mempermudah pelestarian.
“Ada banyak hal yang akan berdampak lebih dari sekadar masalah kebijakan yang akan Anda hadapi,” katanya.
“Pada akhir hari, ini melindungi kemampuan kita sehingga jika anak laki-laki atau perempuan Anda berada di pesawat terbang itu, kita tidak akan memberikan sesuatu yang bisa digunakan musuh untuk melawan kita di masa depan.”
Lockheed sebelumnya telah bermain-main dengan gagasan untuk mengoperasikan pesawat tempur F-35 bersama jet tempur Rusia. Seperti baru-baru ini 2011, Lockheed menawarkan F-35 untuk India jika New Delhi membeli F-16 Fighting Falcon. Sampai saat ini, India dan Rusia juga untuk membangun jet tempur generasi kelima.