More

    Jejak Senjata Pesawat Tempur, dari Peluru Hingga Rudal Homing

    on

    |

    views

    and

    comments

    Rusia beberapa waktu lalu mengerahkan jet tempur Su-35 ke Suriah. Pesawat itu terdeteksi membawa sejumlah rudal udara ke udara yang dua di antaranya adalah rudal RVV-SD dengan radar homing aktif ada di kepalanya. Rudal ini mampu menghantam target dari jarak hingga 130 km.

    Konvensi Den Haag pada 1907 melarang semua jenis senjata terbang dan pesawat terbang tidak bersenjata. Beberapa tahun sebelum itu, tahun 1899, Konvensi Den Haag membatasi pengembangan senjata otomatis kaliber kecil.

    Tetapi ketika Perang Dunia I dimulai, pilot menyadari bahwa satu-satunya senjata yang mereka bisa gunakan untuk menembak adalah revolver dan meriam mereka. Pesawat dua kursi dengan cepat dipersenjatai dengan senapan mesin, dengan pilot kedua bertugas untuk menembakkan senjata sementara yang satu mengendalikan penuh pesawat.

    Namun, masih menjadi masalah adalah bagaimana memmpersenjatai pesawat satu kursi. Para teknisi dan insinyur kemudian mulai memasang senapan mesin di sayap atas pilot. Tetap  pilotharus harus berdiri untuk menembak, jelas itu bukan jalan kelar.

    Inovasi teknis senjata pertama berubah ketika sebuah pesawat diubah menjadi jet tempur oleh pilot Prancis Roland Garros, yang kemudian menjadi awal dari loncatan penggunaan senapan mesin di penerbangan. Garros memasang pelat baja di tempat, di mana peluru melewati baling-baling, membuat beberapa peluru memantul. Setelah itu, perangkat sinkronisasi dirancang senapan mesin otomatis berhenti menembak ketika ada baling-baling itu di depannya. Perangkat memungkinkan untuk memasang dua atau bahkan tiga senjata pada satu pesawat yang semuanya menembak melalui sela baling-baling.

    Selama tahun 1930-an, mungkin ada delapan dan bahkan 12 senjata yang dipasang di sayap jet tempur. Mereka akan memuntahkan timbal panas pada musuh, tapi menjadi jelas segera bahwa peluru tidak cukup.

    Pilot Soviet menggunakan rudal RS dalam pertempuran dengan pesawat Jepang, tetapi itu adalah rudal terarah. Selama Perang Dunia II, insinyur Soviet dan Jerman merancang sebuah sistem senjata yang dapat menembakkan peluru baik melalui poros baling-baling dan melalui baling-baling itu sendiri. Inggris memasang hingga empat senjata di sayap, Amerika menggunakan senapan mesin kaliber besar 4-6 yang akan menghancurkan pesawat musuh dengan hujan peluru.  Misalnya, untuk menyerang pesawat Me-262 Jerman, pilot Amerika hanya harus menembakkan senjata ke arah pesawat dan tidak perlu membidik secara sangat akurat.

    Next: Rudal Dipandu
    Share this
    Tags

    Must-read

    Sebagian Misi Kami Melawan Channel Maling Berhasil

    Sekitar 3 tahun Channel JejakTapak di Youtube ada. Misi pertama dari dibuatnya channel tersebut karena banyak naskah dari Jejaktapak.com dicuri oleh para channel militer...

    Rudal Israel dan Houhti Kejar-kejaran di Langit Tel Aviv

    https://www.youtube.com/watch?v=jkIJeT_aR5AKelompok Houthi Yaman secara mengejutkan melakukan serangan rudal balistik ke Israel. Serangan membuat ribuan warga Tel Aviv panic dan berlarian mencari tempat perlindungan. Serangan dilakukan...

    3 Gudang Senjata Besar Rusia Benar-Benar Berantakan

    Serangan drone Ukraina mengakibatkan tiga gudang penyimpanan amunisi Rusia benar-benar rusak parah. Jelas ini sebuah kerugian besar bagi Moskow. Serangan drone Ukraina menyasar dua gudang...

    Recent articles

    More like this