Sebuah panel yang ditunjuk oleh Kementerian Pertahanan India untuk memeriksa proyek pesawat tempur generasi kelima atau fifth generation fighter aircraft (FGFA) yang didasarkan pada PAK-FA Rusia telah membuat kesimpulan. Lembaga ini merekomendasi pemerintah untuk meneruskan program tersebut.
“Komite yang dipimpin oleh Marsekal Udara purnawirawan Simhakutty Varthaman telah merekomendasikan India harus terus maju dalam menghadapi reservasi oleh Angkatan Udara India,” demikian The Hindustan Times melaporkan Kamis 9 November 2017.
Pemerintah telah membentuk sebuah komite di bawah Marsekal Udara untuk menilai kelayakan pembangunan pesawat tempur siluman dengan Rusia. “Kami diberi tugas dan kami sampaikan laporan kami kepada pemerintah. Hanya itu yang bisa saya katakan, “kata Varthaman kepada surat kabar Dehi.
Menurut beberapa pejabat, komite tersebut juga menunjukkan bahwa India secara signifikan akan mendapatkan keuntungan dari kemitraan dengan Rusia melalui transfer teknologi. Panel beranggota empat melihat berbagai aspek proyek selama sekitar lima bulan.
India dan Rusia belum menandatangani kontrak penelitian dan pengembangan senilai US$ 4 miliar untuk FGFA.
Sebelumnya dikabarkan Angkatan Udara India mendesak agar proyek tersebut dibatalkan karena tingginya biaya dan rendahnya tingkat transfer teknologi.
Perencana militer India berharap agar teknologi yang dibawa proyek FGFA ke India akan membantu sebuah program untuk membangun pesawat tempur siluman sendiri atau pesawat tempur menengah yang canggih.