Jet tempur Eurofigter Typhoon nyaris bertabrakan dengan sebuah Jetsream. Kedua pesawat terbang head to head hingga jarak hanya 250 kaki atau sekitar 76 meter dalam kecepatan sangat tinggi. Kecelakaan maut berhasil dihindarkan setelah pilot pesawat sipil menukikkan pesawat pada detik-detik terakhir.
Jarak 76 meter mungkin bagi kendaraan di darat adalah jarak yang cukup jauh, tetapi tidak bagi dua pesawat yang sama-sama melesat pada kecepatan sangat tinggi. Kedua pesawat tersebut terbang di dekat Wick di Dataran Tinggi dengan kecepatan sekitar 400 mil per jam atau 600 km per jam. Dengan kata lain waktu untuk menghindar hanya sepersekian detik saja.
Sebagaimana dilaporkan STV News Inggris Senin 13 November 2017, peristiwa berbahaya tersebut terjadi pada 14 Juni 2017 namun laporan dari kejadian tersebut baru keluar beberapa hari terakhir. Dalam laporan itu dikatakan pilot Jetstream segera mematikan autopilot pesawat dan mendorong hidungnya ke bawah hingga menukik tajam.
Pilot kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Airprox Board Inggris dan mengatakan bahwa dia yakin ada risiko tabrakan yang sangat tinggi. Tidak disebutkan varian apa dari Jetstream yang terlibat dalam insiden tersebut.
Kesimpulan penyelidikan menyimpulkan bahwa insiden tersebut karena kedua pilot terlambat melihat pesawat lain.
Penyelidikan juga menemukan transponder Typhoon milik RAF Lossiemouth tidak berfungsi. Airprox Board menempatkannya sebagai insiden kategori B atau paling serius kedua.