Amerika serikat mengakui sebagai negara berdaulat Turki berhak untuk membeli senjata apapun yang dibutuhkan termasuk sistem pertahanan udara S-400 Rusia. Namun Menteri Pertahanan Amerika Jim Mattis tetap meminta Turki untuk mempertimbangkan bahwa senjata-senjata ini tidak sesuai dengan sistem NATO.
“Itu [pembelian S-400] adalah keputusan yang berdaulat untuk Turki. Tetapi jelas, ini tidak akan dapat dioperasikan dengan NATO, jadi mereka harus mempertimbangkannya jika mereka terus maju,” kata Mattis Senin 13 November 2017.
Meskipun mendapat tentangan dari sesama anggota NATO dan ancaman sanksi AS, Ankara telah menandatangani sebuah kesepakatan dengan Moskow mengenai pengiriman sistem pertahanan udara S-400 Rusia yang canggih dan sekarang siap menerima sistem tersebut.
Turki memutuskan untuk membeli S-400 Rusia karena gagal mendapatkan sistem serupa dari negara anggota NATO.
“Kami sangat ingin mendapatkannya dari negara-negara anggota NATO, namun gagal mendapatkan dukungan yang diperlukan dari Amerika. Fakta bahwa kita telah memasuki kerja sama pertahanan dengan Rusia tidak berarti terganggunya kewajiban kita sebagai anggota NATO. Kerjasama semacam itu dengan Rusia hanya untuk menghapus ancaman terhadap Turki dalam jangka pendek, ” kata Yildirim saat berkunjung ke Amerika Serikat seperti dikutip oleh Anadolu, Sabtu 11 November 2017.
Pada bulan September, layanan pers dari Federal Service for Military-Technical Cooperation (FSMTC) Rusia mengatakan bahwa Moskow dan Ankara telah mencapai kesepakatan mengenai pengiriman sistem S-400 ke Turki. Erdogan mengatakan bahwa Turki telah membayarkan uang muka senjata tersebut.
Pada akhir Oktober 2017 lalu, Ketua Komite Militer NATO Jenderal Petr Pavel memperingatkan Turki bahwa mungkin ada konsekuensi jika negara tersebut memperoleh sistem pertahanan udara S-400 Rusia, menambahkan bahwa hal itu akan mencegah Turki menjadi bagian dari sistem pertahanan udara terpadu.
S-400 Triumph adalah sistem rudal permukaan ke udara mobile generasi terbaru Rusia yang bisa membawa tiga jenis rudal yang berbeda dan mampu menghancurkan target udara pada jarak dekat hingga jarak yang sangat jauh. Sistem ini mengintegrasikan radar multifungsi, deteksi dan sistem penargetan otomatis, sistem rudal anti-pesawat terbang, peluncur, dan pusat komando dan kontrol.