Rusia telah menciptakan beberapa prototipe rudal permukaan ke udara dan sistem senjata artileri anti-pesawat terbang, Pantsir-SM. Sistem ini disebut akan dua kali lipat lebih efektif dibandingkan pendahulunya Pantsir-S1.
Alexander Denisov, Direktur Umum High Precision Complex Rusia dikutip surat kabar Rossiyskaya Gazeta mengatakan bahwa uji negara terhadap sistem pertahanan Pantsir-SM sudah berjalan.
Dia mengatakan bahwa penelitian dan pengembangan yang berkaitan dengan Pantsir-SM dijadwalkan selesai pada 2019.
Denisov mengklaim Pantsir-SM sebagai sebuah sistem yang benar-benar baru dan akan melebihi versi sebelumnya, yaitu Pantsir-S1, hingga dua kali dalam hal kemampuan tempur.
Rossiyskaya Gazeta juga mengutip sumber terbuka yang mengatakan bahwa Pantsir-SM akan dilengkapi dengan rudal kecepatan tinggi baru dan jangkauan deteksi dan penghancuran target akan meningkat sekitar setengahnya.
Pantsir-SM diperkirakan mampu mendeteksi target pada jarak 75 kilometer dan menghancurkannya pada jarak 40 kilometer. Sedangkan Pantsir-S1, angkanya masing-masing berada pada jarak 40 kilometer dan 20 kilometer.
Denisov menambahkan rudal baru Pantsir-SM, akan memiliki karakteristik lebih baik dan juga bisa digunakan oleh versi Pantsir sebelumnya.
Pantsir-S1, yang oleh NATO disebut sebagai SA-22 Greyhound, adalah sistem pertahanan udara jarak dekat dan jarak menengah yang pertama kali dioperasikan dengan tentara Rusia pada tahun 2012.
Baca juga: