More

    Cepatlah Indonesia, UEA Bisa Meneken Kontrak Su-35 Akhir Tahun Ini

    on

    |

    views

    and

    comments

    Rusia dan Uni Emirat Arab (UEA) terus berbicara mengenai pasokan jet tempur Su-35. Kemungkinan besar kontrak bisa ditandatangani akhir tahun ini. Cukup cepat jika benar itu terjadi, terlebih dibandingkan dengan Indonesia yang sudah sejak 2015 tetapi belum juga ada realisasi.

    “Pembicaraan [dengan UEA] sedang berlangsung,” kata  Wakil Perdana Menteri Rusia Dmitry Rogozin di Dubai Airshow 2017, Minggu 12 November 2017.

    Dubai Airshow 2017 sendiri dimanfaatkan oleh Rusia untuk memamerkan jet tempur Su-35. Seperti biasa, jet tempur yang sudah memiliki jam tempur di Suriah ini melakukan demo udara dengan menunjukkan aksi manuver yang spektakuler.

    Menurut laporan sebelumnya, UEA berencana untuk membeli lebih dari satu skuadron jet tempur Su-35 (Flanker-E). Seorang sumber TASS mengatakan bahwa jika perundingan tersebut berhasil, sebuah kontrak dapat ditandatangani sebelum akhir tahun.

    Sebuah skuadron penerbangan tempur di Angkatan Udara Rusia biasanya terdiri dari 12 pesawat namun jumlah pasti mereka bergantung pada jenis resimen penerbangan.

    Su-35 adalah jet tempur multirole generasi 4 ++ dengan kemampuan super manuver dan dilengkapi phased array radar dan steerable thrusters.

    Pesawat dapat terbang pada kecepatan hingga 2.500 kilometer per jam dan memiliki jangkauan terbang 3.400 kilometer serta radius tempur yang berjarak sekitar 1.600 kilometer. Jet tempur dipersenjatai dengan senapan 30mm dan memiliki 12 titik untuk membawa bom dan rudal.

    Indonesia sendiri sudah memutuskan untuk membeli 11 jet tempur ini dengan sistem imbal dagang. Pemerintah sebelumnya mengatakan kontrak akan ditandatangani pada November 2017, tetapi sampai saat ini belum ada konfirmasi apakah hal itu sudah dilakukan atau belum. Karena kabar terakhir pemerintah ingin melakukan negosiasi ulang harga pesawat yang dinilai terlalu mahal.

    Kecepatan UEA akan bisa berpengaruh pada Indonesia karena jika negara kaya tersebut lebih cepat meneken kontrak, maka pengiriman pesawat juga akan didahulukan atau diprioritaskan. Sementara kapasitas industri juga pasti terbatas, apalagi Sukhoi juga masih harus melayani pesanan dari Kementerian Pertahanan Rusia.

    Ayo Indonesia, cepetan.

    Share this
    Tags

    Must-read

    Sebagian Misi Kami Melawan Channel Maling Berhasil

    Sekitar 3 tahun Channel JejakTapak di Youtube ada. Misi pertama dari dibuatnya channel tersebut karena banyak naskah dari Jejaktapak.com dicuri oleh para channel militer...

    Rudal Israel dan Houhti Kejar-kejaran di Langit Tel Aviv

    https://www.youtube.com/watch?v=jkIJeT_aR5AKelompok Houthi Yaman secara mengejutkan melakukan serangan rudal balistik ke Israel. Serangan membuat ribuan warga Tel Aviv panic dan berlarian mencari tempat perlindungan. Serangan dilakukan...

    3 Gudang Senjata Besar Rusia Benar-Benar Berantakan

    Serangan drone Ukraina mengakibatkan tiga gudang penyimpanan amunisi Rusia benar-benar rusak parah. Jelas ini sebuah kerugian besar bagi Moskow. Serangan drone Ukraina menyasar dua gudang...

    Recent articles

    More like this