Taliban bukanlah kelompok yang dilengkapi dengan senjata canggih. Mereka tidak memiliki jet tempur, rudal anti udara, tank dan sebagainya. Tetapi mereka memaksa Amerika masih harus bekerja keras setelah 16 tahun perang melawan mereka.
Kini ratusan perwira Angkatan Bersenjata Amerika Serikat sedang disiapkan untuk dikirim ke Afghanistan. Hal ini bisa menjadikan Amerika akan menempatkan hampir 16.000 personel militernya ke negara tersebut.
Sedikitnya 15.000 pasukan Amerika berada di Afghanistan, setelah Presiden Donald Trump memutuskan untuk mengirim sekitar 3.800 tentara ke negara tersebut beberapa waktu lalu baik untuk melatih militer Afghanistan maupun melakukan misi kontraterorisme. Perwira militer Amerika Serikat sebagaimana dikutip Stars and Stripes 8 November 2017 mengatakan semua pasukan tambahan tersebut sudah berada di negara tersebut.
Kini brigade baru sedang dibangun dan dilatih di Fort Benning, Georgia, dan akan berangkat ke Afghanistan awal tahun depan. Pejabat senior Amerika mengatakan bahwa para pemimpin Pentagon, terutama Menteri Pertahanan Amerika Jim Mattis, pada awalnya telah menetapkan angka sekitar 15.000 tentara Amerika untuk ditempatkan di Afghanistan.
Namun mereka mengatakan bahwa Mattis berkomitmen pada tingkat kekuatan berdasarkan kebutuhan militer, bukan jumlah yang telah ditentukan. Akibatnya, para pejabat mengatakan mereka yakin pelatih tersebut akan menambah jumlah angkatan Amerika di Afghanistan, dan bukan merupakan pengganti pasukan yang sudah ada di sana.
Pentagon pada bulan Agustus mengakui memiliki sekitar 11.000 tentara Amerika di sana yang berarti di atas batas yang ditetapkan era Obama yakni 8.400 pasukan.
Trump telah mengubah kebijakan tersebut, memberi Mattis wewenang untuk menyesuaikan tingkat pasukan berdasarkan persyaratan militer dan secara efektif menghilangkan batasan. Baik Trump dan Mattis berulang kali mengatakan bahwa mereka tidak ingin berbicara secara terbuka mengenai jumlah pasukan di Afghanistan karena mereka tidak ingin memberikan informasi kepada musuh.
Masuknya pelatih Amerika menggarisbawahi fokus baru militer untuk membangun pasukan Afghanistan sehingga mereka dapat memerangi pemberontak dengan lebih baik dan mengendalikan keamanan negaranya sendiri.
Pada saat yang sama Amerika telah menekan sekutu NATO untuk meningkatkan komitmen pasukan mereka ke Afghanistan untuk membantu melatih dan pasukan Afghanistan dan mendukung perjuangan kontraterorisme yang dipimpin Amerika melawan Taliban, al-Qaida, dan kelompok lain.
Selain pasukan Amerika ada sekitar 6.000 tentara di Afghanistan dari negara-negara mitra NATO lainnya. Misi NATO berfokus pada pelatihan Afghanistan, dan bukan operasi tempur atau kontraterorisme.
Menteri pertahanan NATO bertemu di Brussels minggu lalu untuk membahas upaya di Afghanistan. Berbicara kepada wartawan setelah bertemu dengan para pemimpin Eropa utara di Finlandia pada Selasa, Mattis mengatakan bahwa dia telah mengirim surat ke beberapa sekutu, meminta mereka untuk meningkatkan komitmen pasukan mereka di Afghanistan.