Pemerintah Jepang telah membuat keputusan akhir akan menggunakan unit Aegis berbasis darat atau yang dikenal sebagai Aegis Ashore untuk memperkuat sistem pertahanan rudal mereka. Sistem ini akan ditempatkan di prefektur Akita dan Yamaguchi dengan tugas utama mencegat rudal dari Korea Utara.
Sumber militer Jepang mengatakan unit tersebut akan ditempatkan di fasilitas Ground Self-Defense Force (GSDF) di dekat Laut Jepang dan akan dioperasikan terutama oleh GSDF.
Sebagaimana dilaporkan Yomiuri Shimbun Sabtu 11 November 2017, Aegis Ashore adalah fasilitas berbasis darat yang memiliki fungsi setara dengan destroyer yang dilengkapi Aegis. Pemerintah bertujuan untuk memulai operasi sistem ini sekitar tahun 2023.
Pencegat rudal baru SM-3 Blok IIA akan ditempatkan di fasilitas Aegis Ashore, sehingga memungkinkan Jepang menutupi seluruh wilayahnya dengan dua unit Aegis Ashore melawan rudal balistik Korea Utara.

Untuk menghindari tumpang tindih wilayah pertahanan dengan sistem alin pemerintah jepang mempertimbangkan untuk menggelar unit ini di Prefektur Akita di Jepang timur dan di Prefektur Yamaguchi di Jepang barat.
Di bawah sistem pertahanan rudal saat ini, Standard Missile-3 (SM-3) yang dibawa oleh kapal perusak Aegis Angkatan Laut Jepang mencegat rudal balistik di luar atmosfer bumi, dan Patriot Advanced Capability-3 (PAC-3) akan bekerja ketika rudal tersebut lolos di pertahanan pertama.
Sementara GSDF saat ini tidak dalam posisi untuk mencegat rudal. Hingga unit Aegis Ashore akan memperkuat kemampuan negara dalam menangani rudal balistik Korea Utara dengan melibatkan GSDF, yang memiliki jumlah personel terbesar di antara tiga cabang Pasukan Bela Diri, dalam sistem pertahanan rudal.