Koalisi militer pimpinan Arab Saudi yang berperang melawan gerakan Houthi Yaman akan mengizinkan dimulainya kembali penerbangan komersial internasional ke negara tersebut. Hal tersebut akan mengurangi blokade sekaligus membuka aliran bantuan.
Sebelumnya aliansi Arab mengatakan pada Senin bahwa pihaknya telah menutup semua pelabuhan udara, darat dan laut di Yaman untuk menghentikan dugaan aliran senjata ke Houthi dari Iran setelah Arab Saudi mencegat sebuah rudal yang ditembakkan ke Riyadh. Teheran disalahkan karena dituduh memasok rudal tersebut.
“Penerbangan oleh maskapai nasional Yemenia ke kota-kota yang didukung oleh pemerintah pro-Saudi, Aden dan Seiyun akan dilanjutkan pada hari Minggu, kata Menteri Transportasi Yaman, Mourad al-Halimi Sabtu 11 November 2017.
Perserikatan Bangsa-Bangsa telah memperingatkan bahwa blokade total dapat menyebabkan kelaparan yang bisa membunuh jutaan orang di Yaman. Perang yang berlangsung selama 2,5 tahun telah membunuh setidaknya 10.000 orang dan menjadikan jutaan orang membutuhkan bantuan. Kolera juga telah melanda negara tersebut.
Komisioner Eropa untuk bantuan kemanusiaan meminta koalisi pimpinan Saudi untuk mengizinkan bantuan menjangkau penduduk Yaman.
“Uni Eropa mendesak Koalisi untuk memastikan dimulainya kembali kembali penerbangan U.N. dan kegiatan di pelabuhan Hodeida dan Saleef dan pembukaan perbatasan darat untuk bantuan kemanusiaan dan komoditas komersial dasar,” kata Christos Stylianides pada hari Sabtu.
Pelabuhan Aden Yaman yang dikelola pemerintah selatan dibuka kembali pada hari Rabu, namun pelabuhan di daerah yang dikuasai Houthi masih ditutup. Koalisi juga membuka kembali persimpangan perbatasan al Wadea yang menghubungkan Arab Saudi dengan wilayah di Yaman timur pada hari Kamis.