Jan-Marc Jouas, mantan Wakil Komandan Pasukan Amerika di Korea dalam suratnya kepada sejumlah anggota Kongres Demokrat mengingatkan jika terjadi perang dengan Korea Utara, maka Amerika akan menghadapi situasi sulit. Jangan terlalu percaya diri karena Amerika bisa kedodoran dan situasi buruk bisa menghantam mereka.
Dalam surat yang saliannya didapat Newsweek tersebut Jan-Marc Jouas memperingatkan Washington mengenai konsekuensi besar dari sebuah konfrontasi militer dengan Korea Utara.
“Sebanyak 28.500 personel Angkatan Bersenjata Amerika di Korea Selatan kalah jauh dari jumlah pasukan Korea Utara, dan juga pasukan [Korea Selatan] yang harus melakukan banyak pertempuran. Tidak seperti sejak Perang Korea yang terakhir, kita tidak akan dapat membangun kekuatan kita sebelum dimulainya pertempuran, ” kata surat tersebut.
Jouas menyebutkan dibutuhkan beberapa hari atau bahkan berbulan-bulan bagi militer Amerika untuk mengirimkan bala bantuan dan pasokan ke Semenanjung Korea.
Dia juga memperingatkan bahwa ketika tentara Amerika tiba maka tidak bisa langsung ke medan perang. Mereka akan menghadapi risiko serangan senjata konvensional atau kimiawi oleh sekitar 1,2 juta tentara Korea Utara, sesuatu yang dia katakan “akan menunda proses masuknya mereka ke dalam perang.”
Jouas juga ragu kemampuan nuklir Korea Utara akan “sepenuhnya” dihapuskan dengan sebuah perang penuh di Semenanjung Korea.
Suratnya disampaikan beberapa hari setelah Presiden Amerika Donald Trump meminta Korea Utara untuk melepaskan ambisi nuklirnya, dengan mengatakan bahwa provokasi nuklir lebih lanjut akan membuat negara ini dalam bahaya.
Berbicara di Majelis Nasional Korea Selatan, Trump mengatakan opsi diplomatik dapat dilakukan untuk menyelesaikan krisis. Namun Trump juga memperingatkan bahwa Amerika siap untuk menggunakan kekuatan militer jika diperlukan dan meminta masyarakat internasional untuk bergabung untuk mengisolasi rezim Korea Utara.