Embraer telah menggrounded prototipe pertama dari jet kargo KC-390 setelah sebuah insiden terjadi pada uji coba 12 Oktober 2017.
Menurut pembuat pesawat asal Brasil ini, tes tersebut dijadwalkan mendorong pesawat melampaui batas operasinya. Namun Aero Magazine Brasil telah berbicara dengan seorang teknisi yang terlibat dalam proyek dan meminta untuk tetap anonym mengatakan, sesuatu yang lain terjadi di langit di dekat Bandara Embraer Unidade Gavião Peixoto. Sebuah bandara yang terletak di dekat Gavião Peixoto, Brasil dan dimiliki serta dioperasikan oleh Embraer. Sebuah insiden yang hampir berakhir pada sebuah tragedi.
Seperti dilansir Aero Magazine, KC-390 yang terdaftar PT-ZNF melakukan uji coba pra-stall kritis, yang melibatkan AOA (Angle Of Attack) dan formasi es pada sayap. Selama manuver, peralatan yang digunakan untuk tes, telepas dari tempatnya dan menggelinding ke bagian belakang kompartemen kargo menyebabkan perubahan mendadak di pusat gravitasi atau center of gravity (CG) pesawat terbang.
Sebagai konsekuensi dari perpindahan CG yang cepat menyebabkan pilot kehilangan kontrol pada pesawat dan mulai berputar ke tanah. Kabarnya, pilot baru bisa memulihkan kendali pesawat ketika ketinggian sudah mencapai 1.000 kaki (sekitar 300 m) di atas permukaan tanah. Itu berarti hanya beberapa detik sebelum pesawat menghantam bumi. Setelah itu KC-390 bisa mendarat dengan aman di lapangan udara Gavião Peixoto.
Sebagaimana ditulis The Aviationist Kamis 9 November 2017, anlisa jalur berdasarkan transponder ADS-B KC-390 menggunakan situs pelacak pesawat Flightradar24.com yang populer menunjukkan bahwa prototip pesawat kargo tersebut turun dari ketinggian sekitar 20.000 kaki menjadi sekitar 3.000 kaki, antara 13,25UTC dan 13,28UTC, dengan puncak kecepatan vertikal -30,976 fpm.
Namun, berdasarkan data mentah ADS-B, area dimana uji coba penerbangan dilakukan tidak ditutupi oleh receiver di ketinggian di bawah 2.800 kaki, oleh karena itu kemungkinan pesawat tersebut pulih jauh di bawah 3.000 kaki dan bahwa sinyal transponder terdeteksi begitu pesawat telah naik lagi ke ketinggian yang aman setelah pulih dari putaran.

Lintasan diikuti oleh KC-390 selama 12 Oktober uji terbang. Perhatikan kecepatan vertikal sekitar -31.000 fpm pada ketinggian 11.375 kaki.
Dua prototip KC-390 telah dibangun, pesawat kedua adalah PT-ZNJ yang melakukan penerbangan pertamanya pada 28 April 2016. PT-ZNF melakukan penerbangan perdananya pada 3 Februari 2015.