Draken Internasional memang hanya angkatan udara swasta, tetapi kekuatannya mungkin setara dengan banyak negara dalam hal kepemilikan jet tempur. Bisa jadi juga menyaingi Angkatan Udara Indonesia. Bayangkan saja, mereka memiliki 100 jet tempur.
Perusahaan yang menjadi pemimpin global dalam layanan udara aggressor canggih ini telah mengakuisisi 22 jet tempur F1 Mirage dan F1B dalam upaya untuk meningkatkan layanan bagi Angkatan Udara Amerika Serikat dan klien lainnya.
Mirage F1M sebagian besar diterbangkan oleh Angkatan Udara Spanyol dan telah sepenuhnya dimodernisasi. Akuisisi ini menjadikan Draken memiliki lebih dari 100 jet tempur saat ini. Sementara Indonesia yang sedemikian luas wilayahnya berdasarkan World Air Forces Directory 2017 yang diterbitkan Flightglobal memiliki sekitar 100 termasuk 14 pesawat latih dasar KT-1/B. Pesawat lainnya antara lain 25 F-16 , 17 Hawk 209, 16 Su-27/30, 15 EMB-314, dan 15 T-50. Jumlah kemungkinan telah bertambah seiring kedatangan F-16 hibah dari Amerika.
Dengan selesainya tahap pengadaan, Mirage F1M akan segera bergabung dengan armada sebelumnya yang terdiri dari Douglas A-4K Skyhawks dan jet tempur Aero Vodochody L-159E “Honey Badger. Draken tetap menjadi satu-satunya penyedia layanan udara komersial untuk menyediakan armada musuh dalam latihan tempur udara berbagai negara.
Pesawat mereka dilengkapi radar dan simulasi ancaman. Kemampuan penting yang melekat pada Draken Mirage F1M, L-159 dan A- untuk mendukung kontrak ADAIR Draken dengan Nellis AFB untuk bertindak sebagai jet tempur lawan dalam latihan tempur bergengsi USAF, Red Flag, dukungan uji operasional, dukungan RTU, dan tempur.
Draken International juga siap untuk menggunakan semua 22 Mirage F1M untuk berbagai kontrak di dengan Pentagon termasuk untuk Angkatan Laut dan Korps Marinir. “Sebagai satu-satunya penyedia layanan adversary komersial ke USAF, Draken International dipastikan akan memberikan kapasitas luas untuk memenuhi sebagian besar persyaratan jam terbang 42.000 untuk mendukung pelatihan kesiapan tempur di 12 lokasi operasi di seluruh Amerika,” kata Draken dalam situs resminya Kamis 9 November 2017.
US Naval Aviation Warfighting Development Center (NAWDC termasuk Weapons School (TOPGUN) dan Carrier Air Wing Training, saat ini sedang meninjau proposal dari penyedia layanan udara untuk solusi musuh superior yang dilengkapi radar supersonik di Naval Air Station Jatuh.
Mirage F1M Draken menawarkan kemampuan terbang lebih dari 2 Mach yang sangat hemat biaya, platform yang dilengkapi radar yang memenuhi atau melampaui semua persyaratan yang diminta USAF.
Pada tahun 1996, Angkatan Udara Spanyol, bersama dengan Thomson-CSF (Thales Group), menghabiskan US$ 96 juta untuk upgrade modernisasi, termasuk perangkat tambahan kokpit, LCD MFD, Advanced HUD, INS / GPS, sistem Electronic Attack dan upgrade kinerja khusus untuk Radar Cyrano IVM.
Armada Mirage F1M Spanyol telah dipensiun pada bulan Februari 2013 dan disimpan di Albacete Air Base, Spanyol. Setelah penelitian ekstensif, F1 Mirage ini terbukti menjadi jet tempur tempur terbaik dan terhemat yang tersedia untuk industri ini.
“Tim operasi dan pemeliharaan kami berkomitmen untuk menyediakan layanan yang kredibel, aman, dan hemat biaya bagi pelanggan kami. Strategi akuisisi ini konsisten dengan armada tempur lain yang telah kita beli,” kata Sean Gustafson, VP Pengembangan Bisnis Draken.
