Presiden Iran Hassan Rouhani telah meminta Arab Saudi untuk menghentikan kebijakan permusuhannya terhadap Teheran dan memperingatkan konsekuensi buruk jika mempercayai Amerika dan Israel.
Berbicara pada pertemuan kabinetnya pada Rabu 8 November 2017, Rouhani menegaskan kembali dukungan Iran untuk pengembangan negara-negara regional, termasuk Arab Saudi dan mengatakan, hal itu tidak mungkin terjadi tanpa persaudaraan, pertemanan dan saling membantu satu sama lain.
“Anda salah jika mengira Iran bukan teman Anda, tapi Amerika dan Israel [dianggap teman]. Mentalitas ini adalah kesalahan strategis dan salah perhitungan, ” tambah presiden Iran tersebut.
“Jalan kita di wilayah ini adalah untuk membangun dan meningkatkan stabilitas. Kami ingin perbatasan geografis tidak berubah, negara-negara memutuskan untuk diri mereka sendiri dan pemboman dan agresi terhadap negara-negara di kawasan tersebut dihentikan,” tambahnya.
Presiden Iran menunjuk catatan rekam jejak Amerika dan Israel terhadap negara-negara regional, dengan mengatakan, “Negara-negara hegemonik merampok minyak dan kekayaan daerah tersebut dan, sebagai gantinya, mereka menjual senjata mereka untuk mengipasi api. ”
Rouhani mengecam Arab Saudi karena melancarkan perang mematikan ke tetangganya Yaman sejak Maret 2015.
“Apa yang harus dilakukan bangsa Yaman dalam menanggapi tingkat pemboman negara ini? Apa mereka tidak boleh menggunakan senjata mereka sendiri. Hentikan pemboman tersebut dan lihat apakah negara Yaman merespons secara positif atau tidak. Anda tidak mengizinkan pengiriman obat-obatan, makanan dan bantuan PBB kepada orang-orang Yaman. Apa yang Anda lakukan itu masuk akal dan islami? “