Turki menandatangani letter of intent dengan Perancis dan Italia pada hari Rabu 8 November 2017 untuk memperkuat kerjasama dalam proyek pertahanan bersama termasuk sistem pertahanan udara dan rudal,
Sumber-sumber kementerian pertahanan Turki sebagaimana dikutip Reuters mengatakan sebagai langkah awal, konsorsium Perancis-Italia EUROSAM dan perusahaan Turki akan membangun sebuah sistem rudal pertahanan udara yang didasarkan pada sistem rudal SAMP-T buatan EUROSAM dan menentukan kebutuhan umum ketiga negara tersebut.
Anggota NATO, Turki, mengatakan pihaknya berencana untuk membeli rudal darat ke udara Rusia S-400, sebuah keputusan yang telah terlihat di beberapa sekutu Barat sebagai penghinaan terhadap aliansi tersebut, mengingat ketegangan dengan Moskow mengenai Ukraina dan Suriah.
Kesepakatan Rusia juga menimbulkan kekhawatiran karena senjata tersebut tidak bisa diintegrasikan ke dalam pertahanan NATO.
Namun Turki pada saat bersamaan melakukan pembicaraan dengan konsorsium EUROSAM, dan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan bulan lalu bahwa Presiden Turki Tayyip Erdogan telah mengatakan kepadanya bahwa Ankara sedang mendiskusikan pembelian sistem pertahanan udara dari Perancis dan Italia selain S -400.
Sumber kementerian pertahanan mengatakan Turki, Perancis dan Italia akan memperkuat kerja sama dalam produksi gabungan sistem elektronik, perangkat lunak dan sistem simulasi militer, peralatan perang, serta sistem pertahanan udara dan rudal.
Letter of intent niat tersebut ditandatangani di Brussels, di mana Menteri Pertahanan Turki Nurettin Canikli menghadiri sebuah pertemuan menteri pertahanan NATO.