Pentagon mengakui hanya ada satu cara untuk bisa merebut senjata nuklir Korea Utara, yakni dengan serangan darat. Akan tetapi, risikonya luar biasa mengerikan.
Invansi darat ke Korea Utara akan berlangsung berlarut-larut dan berlumuran darah. Ratusan ribu, bahkan mungkin jutaan akan tewas di Semenanjung Korea dan daerah sekitarnya.
Pengakuan jujur itu disampaikan Pentagon menanggapi permintaan resmi dua anggota Kongres Amerika yang meminta proyeksi berkaitan dengan perkiraan korban jika ada perang dengan Korea Utara.
Pentagon menyatakan dalam sebuah surat tersebut bahwa satu-satunya metode untuk menyelesaikan pelucutan senjata dengan kepastian yang tinggi harus akan melalui invasi darat. Namun sebagaimana dikutip Tampa Bay Times, strategi itu akan memunculkan korban besar baik di militer maupun sipil.
Pernyataan resmi Pentagon mencakup kemungkinan penggunaan senjata biologis dan kimiaw oleh Republik Demokratik Rakyat Korea (DPRK), dan ditulis oleh Laksamana Muda Michael Dumont, wakil Direktur Staf Gabungan Pentagon.
Surat tersebut berusaha untuk menegaskan bahwa penilaian yang lebih tepat mengenai taktik, logistik dan risiko manusia yang terlibat dalam serangan darat skala besar Amerika terhadap Korea Utara harus tetap dirahasiakan, untuk saat ini.
Surat Dumont muncul sebagai tanggapan atas permintaan informasi tentang “perkiraan korban dalam sebuah konflik dengan Korea Utara,” yang dipelopori oleh anggota Kongres Ted Lieu, dan Ruben Gallego.
“Kami belum mendengar analisis terperinci tentang perkiraan korban Amerika atau sekutu, memperkirakan korban sipil, rencana apa yang ada setelah serangan- termasuk kontinuitas Pemerintah Korea Selatan,” kata Lieu dan Gallego dalam surat mereka.
“Sebuah keputusan untuk menyerang negara lain akan memiliki konsekuensi bagi pasukan kita dan pembayar pajak, serta daerah ini, selama beberapa dekade, terutama di ibukota Korea Selatan, Seoul, sebuah daerah yang menampung sekitar 25 juta orang,” tambah surat yang dikutip oleh Tampabay.com tersebut.
Anggota Kongres menilai tanggapan Pentagon menegaskan ketakutan terburuk mereka. “Ini suram,” kata anggota kongres Lieu, seorang veteran Angkatan Udara yang berpengalaman di teater operasi Pasifik. “Kita perlu memahami apa arti perang dan hal itu belum diartikulasikan dengan baik,” tambahnya.
Gallego memperkirakan kebutuhan potensial untuk melakukan invasi darat guna mengamankan senjata nuklir mengindikasikan bahwa militer Amerika kemungkinan akan mengalami korban minimal dalam ribuan.
“Sangat penting bagi orang untuk memahami perang dengan kekuatan nuklir,” kata Lieu, yang menunjuk perkiraan setidaknya 300.000 orang tewas di kedua belah pihak hanya dalam beberapa hari di awal perang.
Juru bicara Pentagon Kolonel Angkatan Udara Patrick Ryder, menegaskan bahwa militer AS tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang surat Dumont.