Komandan Garda Revolusi Iran membantah tuduhan Presiden Amerika Donald Trump bahwa Iran berada di balik penembakan sebuah rudal balistik oleh Houthi Yaman ke Arab Saudi. Tudingan itu dinilai sebagai fitnah tanpa dasar.
Sebagaimana dilaporkan pertahanan udara Arab Saudi berhasil mencegat rudal yang ditembakkan ke arab bandara Riyadh pada Sabtu dan tidak menyebabkan korban jiwa. Sehari setelahnya Trump langsung menuduh Iran berada di balik serangan tersebut.
“Sebuah tembakan baru saja diambil oleh Iran, menurut pendapat saya, ke Arab Saudi . dan sistem kami memuluk rudal itu di udara” kata Trump mengatakan kepada wartawan di Air Force One dalam perjalanan ke Tokyo Minggu.
Tapi Mohammad Ali Jafari, Komandan Garda Revolusi yang bertanggung jawab atas program rudal Iran membantah tudingan tersebut.
“Trump telah mengatakan banyak hal yang tidak berdasar dan mengatakan banyak kebohongan dan sering secara salah menuduh Iran dan yang satu ini fitnah,” katanya sebagaimana dikutip kantor berita Iran IRNA.
“Kami bahkan tidak memiliki kemungkinan untuk mengirim rudal ke Yaman, rudal itu milik mereka dan mereka telah meningkatkan jangkauan mereka,” Jafari menambahkan.
Sebuah koalisi yang dipimpin oleh Saudi telah meluncurkan ribuan serangan udara terhadap pemberontak Houthi dan pasukan sekutu yang setia kepada mantan Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh yang telah memecat puluhan rudal ke wilayah Saudi selama dua setengah tahun perang.
Sumber-sumber regional dan Barat mengatakan bahwa Iran mengirim senjata canggih dan penasihat militer ke gerakan Houthi, meningkatkan dukungan untuk sekutu Syiahnya dalam perang saudara di negara tersebut.
Iran menolak tuduhan tersebut dan menyalahkan Arab Saudi yang telah menyebabkan krisis di Yaman yang mengakibatkan ribuan orang meninggal dan jutaan orang dalam kondisi memprihatinkan.
