Amerika memiliki strategi yang dikenal sebagai Global Prompt Strike, sebuah strategi serangan cepat yang mampu menggempur titik bumi di manapun hanya dalam waktu satu jam. Namun serangan itu hanya berlaku pada serangan nuklir, bukan serangan dengan senjata konvensional.
Namun kini Strategic Systems Program Angkatan Laut Amerika dan Pentagon minggu ini menguji kemampuan serangan konvensional super cepat dari kapal selam rudal balistik mereka.
Kemampuan serangan konvensional global Pentagon akan memungkinkan Amerika mencapai target di planet ini dengan senjata konvensional (bukan nuklir) dalam waktu kurang dari satu jam. Hal ini sebanding dengan kemampuan serangan nuklir dan berfungsi sebagai usaha pencegahan lainnya.
“Saya sangat bangga melaporkan bahwa pada pukul 03:00 pada hari Senin malam SSP [Strategic Systems Program] menerbangkan dari Hawaii [Pacific Missile Range Facility] rudal konvensional serangan cepat pertama untuk Angkatan Laut Amerika Serikat yang pada akhirnya bisa dimanfaatkan jika kepemimpinan memilih melakukannya di tabung kelas Ohio. Ini adalah pencapaian yang monumental,” kata Direktur SSP Laksamana Terry Benedict pada Kamis 2 November 2017 di simposium tahunan Naval Submarine League di Arlington, Va.
Empat SSBN kelas Ohio sebelumnya dikonversi menjadi kapal selam rudal (SSGN) untuk membawa senjata konvensional. Strategic Systems Program mengatakan kepada USNI News keempat kapal selam ini atau kapal selam Kelas Virginia dengan Modul Payload Virginia yang memasukkan kapasitas tabung rudal tambahan ke dalamnya kemungkinan yang akan berkontribusi pada serangan global yang cepat, jika pimpinan Pentagon mengejar gagasan yang sedang diuji sekarang ini.

Ketika ditanya tentang hasil pengujian Benediktus mengatakan bahwa dia tidak dapat berkomentar lebih jauh.
Sedangkan juru bicara Pentagon Cmdr. Patrick Evans mengatakan kepada USNI News Sabtu bahwa ” Strategic Systems Program (SSP), atas nama Departemen Pertahanan, melakukan uji coba intermediate Range Conventional Prompt Strike Flight Experiment-1 (CPS FE-1) pada 30 Oktober 2017, dari Pacific Missile Range Facility, Kauai, Hawaii. Tes ini mengumpulkan data tentang teknologi boost-glide hypersonic dan uji coba kinerja untuk penerbangan atmosfer jarak jauh. Data ini akan digunakan oleh Departemen Pertahanan untuk melakukan uji coba, pemodelan, dan simulasi kinerja rudal dan berlaku untuk serangkaian konsep Convensional Prompt Strike (CPS).”