Angkatan Udara Amerika Serikat pada akhir Oktober 2017 lalu telah memberikan kontrak kepada Sierra Nevada Corp dan Embraer untuk memproduksi enam pesawat A-29 Super Tucano yang akan dikirimkan untuk Angkatan Udara Afghanistan.
Kontrak sebelumnya senilai $ 427 juta yang didanai oleh Amerika meminta total 20 pesawat turboprop A-29 dikirim ke Afghanistan pada 2018. Denga kontrak baru ini maka nantinya ada 26 pesasat turbropops tersebut yang akan terbang dengan pilot Afghanistan.
Pesawat serang ringan ini akan menjadi satu-satunya sayap tetap milik Angkatan Udara Afghanistan yang ibaratnya masih bayi. April lalu, A-29 yang diawaki oleh pilot Afghanistan yang dilatih di Amerika melakukan misi dukungan jarak dekat pertama mereka di Afghanistan.
Empat dari A-29 tiba di Afghanistan pada Januari 2016. Sebelum itu, empat pesawat lain tiba di lapangan terbang militer dekat Bandara Internasional Hamid Karzai di luar Kabul. Keempat A-29 dikirim satu bulan setelah pilot dan awak Afghanistan pertama menyelesaikan pelatihan di Moody Air Force Base, Georgia.
Program yang dimulai pada 2015, pada akhirnya akan melatih 30 pilot dan 90 pengelola sampai 2018 di pangkalan tersebut.
A-29 adalah varian dari Embraer EMB-314 Super Tucano, pesawat turboprop canggih yang fleksibel baik sebagai pesawat latih maupun dukungan pasukan darat. Pesawat serang ringan seperti A-29 sangat ideal untuk perang intensitas rendah dan kontra pemberontak. A-29 relatif mudah untuk menerbangkan, tangguh di medan keras, bahan bakar sangat irit jika dibandingkan dengan pesawat jet dan memiliki daya tahan yang cukup baik.
Pesawat mesin tunggal ini memiliki kecepatan maksimum hampir 370 mil per jam dan rentang hampir 700 mil sambil membawa lebih dari 3.000 pon senjata. Pesawat turboprop satu kursi ini dilengkapi dengan senapan mesin kaliber 50 di setiap sayap dan bisa membawa berbagai bom, roket dan pod senjata. Untuk membantu target spot, pesawat memiliki kamera yang bekerja dalam cuaca buruk atau di malam hari.
Embraer telah menjual versi dari EMB-314 kepada lebih dari selusin negara baik sebagai pesawat latih maupun serang ringan. Perusahaan Brazil bergabung dengan perusahaan penerbangan Amerika Sierra Nevada Corporation untuk menyediakan pesawat untuk Afghanistan.