Sebagaimana dilaporkan mengutip keterangan militer Amerika Serikat, dua pembom B-1B dikirim dari Pangkalan Udara Andersen di Guam Kamis 2 November 2017 melakukan misi bilateral berurutan di sekitar semenanjung Korea didampingi jet tempur Angkatan Udara Jepang dan Angkatan Udara Republik Korea.
Juru bicara Angkatan Udara Amerika Kapten Victoria Hight mengatakan kepada Newsweek setelah lepas landas dari Pangkalan Udara Andersen, para pembom “transit ke selatan Korea dan barat Jepang” untuk berintegrasi dengan jet tempur Jepang.
“Lancers kemudian melintasi daratan ke Korea untuk berintegrasi dengan pesawat tempur Republik Korea di Laut Kuning. Setelah menyelesaikan integrasi bilateral, pesawat kembali ke stasiun induk masing-masing,” kata Hight. Dia menambahkan misi tersebut telah direncanakan sebelumnya dan tidak menanggapi kejadian terkini.
Menanggapi penerbangan ini Pyongyang kembali mengeluarkan tanggapan keras. Melalui media KCNA Pyongyang mengatakan latihan tersebut merupakan uji coba untuk serangan nuklir mengejutkan.
“Kaum imperialis Amerika yang mirip gangster tanpa henti menggunakan ancaman nuklir mereka yang panik dan memeras untuk menahan DPRK memiliki nuklir,” tulis KCNA mengatakan.
Amerika Serikat secara rutin menerbangkan pembom ke Korea dalam misi “show of force” melawan rezim Korea Utara. Pada bulan September, pembom AS yang dikawal oleh jet tempur terbang di sepanjang pantai Korea Utara, melangkah lebih jauh ke utara zona demiliterisasi yang memisahkan Korea Utara dan Selatan dan menjadi wilayah paling maju yang dilintasi pesawat militer Amerika dalam seabad terakhir, setidaknya yang diketahui publik. Pada bulan Oktober, dua pembom B-1B A.S. melakukan latihan rudal dari darat ke darat di perairan Korea Selatan.
Amerika juga terus meningkatkan kehadiran militer yang signifikan di dekat semenanjung Korea menjelang kunjungan Trump ke wilayah itu pekan depan.
Pada hari yang sama, dua dari 12 jet tempur F-35 Joint Strike Fighter pertama di Jepang tiba di Okinawa dimana kelompok pesawat generasi kelima akan memulai penempatan enam bulan di Jepang.
Akhir pekan lalu, Angkatan Udara Amerika mengirim salah satu pembom siluman B-2 untuk misi ke Pasifik. B-2 terbang dari Pangkalan Angkatan Udara Whiteman di Missouri. Angkatan Udara tidak mengungkap secara rinci di wilayah mana pesawat itu pergi.
Pekan lalu, dua kapal induk Amerika USS Theodore Roosevelt dan USS Nimitz bergabung dengan USS Ronald Reagan yang berbasis di Jepang di kawasan Asia Pasifik. Hal ini menjadikan ada tiga kapal induk di wilayah Pasifik.