Swedia, sebuah negara Nordik yang berpenduduk kurang dari 10 juta jiwa, saat ini memiliki 65.000 tempat penampungan atau bunker untuk melindungi penduduknya dari serangan nuklir. Tetapi ternyata jumlah itu dianggap belum cukup.
Badan Kependudukan Sipil Swedia (MSB) dalam sebuah laporan baru, meminta 50.000 bunker baru untuk dibangun.
Pada puncak Perang Dingin, Swedia menginvestasikan secara besar-besaran pembangunan tempat penampungan nuklir di seluruh negeri. Namun, sudah 15 tahun sejak tempat penampungan terakhir dibangun, kekhawatiran terhadap perang nuklir masih sangat tinggi. Saat ini, tempat penampungan Swedia memiliki ruang untuk sekitar 7 juta orang jika terjadi serangan. Jumlah ini dinilai tidak memadahi lagi mengingat bahwa populasi negara tersebut telah meningkat secara dramatis.
Dalam laporan yang diminta pemerintah baru-baru ini, MSB merekomendasikan untuk membangun 50.000 bunker baru dalam periode sepuluh tahun mulai tahun 2019 dengan dana diperkirakan akan menghabiskan sekitar US$ 240 juta.
Terlepas dari wilayah Greater Stockholm, negara yang paling padat penduduknya, proyek ini diharapkan dapat memprioritaskan pulau Gotland, yang sebelumnya diidentifikasi sebagai titik masuk jika ada serangan dari Rusia. Tempat ini juga telah kembali diperkuat dengan persenjataan canggih setelah senjata terakhir dicabut dari pulau tersebut puluhan tahun lalu.
Selain membangun tempat penampungan baru, juga akan dilakukan perbaikan bunker lama termasuk memperbaiki ventilasi dan memperbarui peralatan pernafasan.
Tempat penampungan Swedia sebagian besar bertempat di sekitar permukiman dan kantor, namun juga lokasi yang lebih tidak biasa. Menurut MSB, bunker dirancang untuk melindungi penduduk dari semua senjata yang mungkin bisa digunakan termasuk gelombang kejut, senjata biologis, radiasi dan pengion. Namun di masa damai, banyak yang cenderung digunakan untuk keperluan lain, seperti garasi.
Var är ditt närmaste skyddsrum?
Sprid o dela#skyddsrum #krisberedskap #föpol https://t.co/J5GUwnMA1T pic.twitter.com/iMPgXY7UJZ— Lew Anno Support#Israel #Ukraine 24/2-22 (@anno1540) February 11, 2017
Menteri Dalam Negeri Swedia Morgan Johansson berpendapat bahwa uang untuk pembangunan ini akan tersedia segera setelah tahun depan. “Ini adalah pertama kalinya dalam 15 tahun bahwa kami menghabiskan begitu banyak uang untuk pertahanan sipil – lebih dari SEK 400 juta,” kata Morgan Johansson kepada Radio Swedia.
Dia mengatakan kemunduran situasi keamanan telah semakin cepat dibandingkan dengan penilaian yang dilakukan 15-20 tahun yang lalu.
Persiapan perang lain di Swedia termasuk memperkenalkan kembali wajib militer awal tahun ini dan secara signifikan meningkatkan pengeluaran pertahanannya, yang telah menyusut dari 3,1 persen dari PDB negara itu pada tahun 1981 menjadi hanya 1,1 persen pada tahun 2016.
Baca juga: