Masalah kembali menerpa jet tempur F-35. Pentagon menghentikan pengiriman jet tempur buatan Lockheed Martin Corp tersebut selama 30 hari pada musim gugur ini.
Penyebabnya selama perawatan, Angkatan Udara Amerika mendeteksi adanya korosi dimana panel eksterior serat karbon diikat ke badan pesawat. Reuters mengutip sumber melaporkan kurangnya lapisan pelindung pada titik pengikat yang akan mencegah korosi diidentifikasi sebagai masalah utama.
Sumber tersebut menatakan masalah pengikat pada armada F-35 saat ini tidak mempengaruhi penerbangan dan juga bukan masalah keamanan. Lockheed sedang menyelidiki sejauh mana masalah korosi ini terjadi di lebih dari 250 jet yang dikirim ke militer Amerika dan sekutu-sekutunya.
Sumber yang tidak mau namanya disebut karena tidak berwenang berbicara mengenai masalah ini secara terbuka mengatakan produksi tidak dihentikan dan pengiriman untuk jet tempur baru-baru ini dilanjutkan setelah jeda 30 hari di musim gugur ini.
Jeda pengiriman tidak diharapkan untuk mengganggu target Pentagon menerima 66 jet pada tahun 2017. Lockheed, pembuat senjata berbasis di Maryland telah mengirimkan 46 jet pada tahun 2016. Perwakilan untuk Lockheed dan kantor program bersama F-35 di Pentagon tidak bisa segera berkomentar saat Reuters menanyakan masalah tersebut.
Ini adalah yang terbaru dari beberapa isu produksi yang muncul dalam sejarah program senjata termahal Pentagon sepanjang 17 tahun. Pada tahun 2016, perbaikan untuk masalah insulasi di tangki bahan bakar menyebabkan perlambatan pengiriman.
Bisnis F-35 menyumbang sekitar seperempat dari total pendapatan Lockheed. Selama kuartal ketiga, penjualan pada bisnis aeronautika Lockheed meningkat 14 persen menjadi US$ 4,7 miliar, yang dipimpin oleh penjualan F-35 yang lebih tinggi.
Pada bulan Februari, Pentagon menyetujui kesepakatan untuk pembelian batch kesepuluh dengan harga di bawah US$ 95 juta per pesawat yang turun dibandingkan pembelian paket sebelumnya yang harganya masih US$ 102 juta per pesawat.