Aksi teror kembali terjadi di Amerika Serikat. Sedikitnya delapan orang tewas di New York setelah seorang pengemudi mobil menabrak orang-orang di jalur pejalan kaki dan sepeda di Lower Manhattan.
Kepolisian Amerika Serikat menyebut insiden Selasa 31 Oktober 2017 malam ini sebagai serangan teror dan telah menangkap satu tersangka.
Para saksi mata mengatakan seorang pria menabrak seorang pengendara sepeda di jalur sepeda sebelum melepas tembakan. Namun polisi mengkonfirmasi tersangka hanya menggunakan airsoftgun.
Serangan 31 Oktober merupakan serangan teror paling mematikan di New York City sejak 9/11. Enam korban tewas di tempat kejadian, sementara dua orang lagi meninggal di rumah sakit. Sebelas orang terluka, namun tidak mengancam jiwa.
Snapchat map footage from TriBeCa in NYC right now: pic.twitter.com/DXmIxY2oTR
— Hannah Lang (@hannahdlang) October 31, 2017
Kepolisian New York melalui Twitter sesaat setelah kejadian mengatakan tersangka ditembak oleh petugas polisi setelah keluar dari truk sewaan dengan memegang senjata api imitasi. Tersangka kemudian ditahan Senapan peluru dan pistol paintball ditemukan di tempat kejadian.
https://twitter.com/NYCityAlerts/status/925452622773006336
Pembunuh yang diduga, Sayfullo Habibullaevic Saipov, 29, telah dirawat di rumah sakit. Beberapa gerai mengatakan Saipov pernah tinggal di Tampa, Florida. Gubernur New York Andrew Cuomo mengatakan serangan itu kemungkinan merupakan serangan “serigala tunggal”.
NYPD biasanya memiliki yurisdiksi atas kejahatan di New York namun FBI dapat menolak yurisdiksi mereka tergantung pada sifat kejahatan tersebut.