Inilah NASAMS, Payung Udara Yang Dipilih Indonesia
NASAM

Inilah NASAMS, Payung Udara Yang Dipilih Indonesia

Kongsberg Defense & Aerospace mengatakan telah menandatangani kesepakatan pengadaan  National Surface for Air Missile System (NASAMS) untuk Indonesia. Sistem ini diharapkan akan menjadi andalan benteng langit Indonesia yang harus diakui sampai saat ini masih cukup lemah.

Apa dan bagaimana sebenarnya NASAMS hingga Indonesia memilih senjata ini?  NASAMS adalah sistem pertahanan udara jarak menengah yang dirancang dan dikembangkan bersama oleh Raytheon dan Kongsberg Defense & Aerospace. Awalnya senjata ini terutama digunakan untuk Royal Norwegian Air Force (RNoAF).

Sistem ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi dan menghancurkan pesawat terbang, helikopter, rudal jelajah dan kendaraan udara tak berawak (UAV), serta melindungi aset bernilai tinggi dan pusat populasi dari ancaman serangan udara.

Sistem rudal ini beroperasi dengan Angkatan Udara Norwegia, Angkatan Darat Belanda, Angkatan Darat Spanyol dan, Finlandia dan terakhir Indonesia yang membelinya.

Raytheon dan Kongsberg pada Juni 2015 menandatangani perjanjian 10 tahun untuk memperluas kemitraan mereka dengan NASAMS sampai tahun 2025.

NASAMS II, versi upgrade dari NASAMS, menggunakan radar baru dan 12 peluncur rudal untuk identifikasi dan penghancuran target lebih cepat. Sistem yang telah ditingkatkan ini telah beroperasi sejak 2007 dan dipesan oleh sejumlah negara, termasuk Norwegia, Finlandia dan Belanda.

Desain dan fitur NASAMS

Sistem pertahanan udara NASAMS menampilkan jaringan sentris, arsitektur terbuka yang memberikan peningkatan survivabilitas terhadap tindakan penanggulangan elektronik. Sistem rudal dapat menargetkan 72 target secara simultan dalam mode aktif dan pasif. Senjata utama sistem ini adalah AIM-120 AMRAAM.

Raytheon MPQ-64F1 Sentinel beresolusi tinggi, radar 3D pencil beam surveillance dipasang ke NASAMS untuk mendeteksi dan melacak sasaran. Sistem rudal ini juga dilengkapi dengan peluncur AMRAAM dan sensor elektro-optik (EO) pasif dan infra merah (IR), jaringan komunikasi real-time dan alat perencanaan misi berdiri sendiri.

NASAMS dilengkapi dengan tiga peluncur multi misi, masing-masing membawa enam rudal siap tembak ke dalam tabung pelindung. Sistem ini dapat dibawa di truk dan kereta api dan memiliki kemampuan pertahanan 360 ° serta bisa beroprasi di siang dan malam dalam semua cuaca.

NASAMS dilengkapi dengan unit perintah dan kontrol fire distribution centre (FDC) untuk menjalankan fungsi manajemen, kontrol, komunikasi, komputer dan intelijen (BMC4I).  FDC juga digunakan untuk pengelolaan data link, identifikasi jalur dan korelasi, perlindungan untuk tidak menembak teman sendiri, triangulasi strobe, evaluasi ancaman, alokasi senjata dan penilaian pembunuhan. FDC dan radar terhubung menggunakan link data Link 16, JRE, Link 11, Link 11B, LLAPI dan ATDL-1.

Baca juga:

Bukan Rudal Cepat, Tapi NSM Rudal Pintar