Bagaimana Sebenarnya Teknik Pengujian Nuklir Bawah Tanah?
Bom hidrogen Korea Utara

Bagaimana Sebenarnya Teknik Pengujian Nuklir Bawah Tanah?

Seperti dilaporkan terowongan uji nuklir Korea Utara Punggye-ri yang terletak di Gunung Mantap telah runtuh mengakibatkan sedikitnya 200 orang tewas.

Bencana tersebut telah memicu kekhawatiran akan kebocoran radioaktif besar yang bisa memicu bencana seperti Chernobyl atau Fukushima.

Seorang pejabat Korea Utara sebagaimana dikutip kantor berita Korea Selatan Yonhap mengatakan bahwa keruntuhan terjadi selama pembangunan terowongan bawah tanah.

Lee Eugene, juru bicara kementerian unifikasi Korea Selatan, mengatakan: “Kami mengetahui laporan tersebut namun tidak mengetahui apapun tentang hal itu.”

Kecelakaan ini diyakini disebabkan oleh uji coba nuklir keenam Kim Joing-un pada 3 Maret 2017 yang semakin melemahkan gunung tersebut.

Sebelumnya muncul beberapa laporan yang mengkhawatirkan gunung tersebut akan runtuh dan kebocoran radiasi ke wilayah tersebut. South China Morning Post mengutop para ahli mengatakan jika puncaknya runtuh, awan debu radioaktif dan gas akan menyelimuti wilayah tersebut.

Ahli geofisika Wen Lianxing dan timnya di Universitas Sains dan Teknologi China di Hefei, provinsi Anhui, mengatakan bahwa mereka “yakin” ledakan bawah tanah terjadi di bawah gunung.

Mereka memposting analisis data yang dikumpulkan dari lebih dari 100 situs pemantauan seismik di seluruh China. Ini telah mempersempit lokasi uji coba nuklir Pyongyang dengan margin kesalahan hanya 100m. Mereka semua berada di bawah gunung yang sama.

Data seismik menunjukkan tes di bawah tanah memicu gempa berkekuatan 6,3, sekitar sepuluh kali lebih kuat dibanding tes kelima setahun yang lalu.

Foto satelit yang diambil hanya sehari setelah ledakan tersebut mengungkapkan tebaran kerikil dan scree baru yang terguncang oleh ledakan pada ketinggian sekitar 2.205 m.

Pertanyaannya mengapa Korea Utara menguji bom H-nya di bawah tanah? Perangkat nuklir sering diuji di bawah tanah untuk mencegah agar bahan radioaktif dilepaskan dalam ledakan yang sampai ke permukaan dan mencemari lingkungan. Metode ini juga memastikan tingkat kerahasiaan.

Pelepasan radiasi dari ledakan nuklir bawah tanah – sebuah efek yang dikenal sebagai “ventilasi” – akan memberi petunjuk pada komposisi teknis dan ukuran perangkat.

Lalu bagaimana sebenarnya pengujian bawah tanah berlangsung? Sebuah situs uji secara cermat disurvei secara geologis untuk memastikan kesesuaian yang biasanya di tempat yang jauh dari pusat populasi.

Perangkat nuklir ditempatkan di lubang yang dibor atau terowongan antara 200-800m  di bawah permukaan dengan lebar beberapa meter.

Tabung berlapis timbal yang berisi peralatan pemantauan diturunkan ke poros di atas bilik. Lubang tersebut kemudian ditancapkan dengan kerikil, pasir, gypsum dan bahan halus lainnya akan terlontar dari bawah tanah saat terjadi ledakan.