Korea Selatan meluncurkan sistem rudal permukaan ke permukaan yang dibangun sendiri. Rudal ini nanti yang akan diandalkan untuk merontokkan rudal Scud milik Korea Utara
Meski telah sukses diluncurkan, namun penyelesaian sistem yang dikenal sebagai Korea tactical surface-to-surface missile (KTSSM) akan tertunda empat tahun karena ada komponen yang hilang dan sedang dicari untuk dibeli dan belum disetujui oleh Amerika Serikat,
Koran lokal Hankyoreh melaporkan tes KTSSM pada hari Selasa 23 Oktober 2017 di Agency for Defense Development di Anheung, dan dihadiri oleh anggota komite pertahanan parlemen Korea Selatan.
KTSSM adalah sistem senjata yang mampu menyerang rudal Scud, atau rudal darat ke permukaan jarak jauh yang dipecat dari peluncur mobile.
Sistem ini juga merupakan bagian dari Kill Chain atau rantai pembunuh dari sistem serangan pre-emptive Seoul, dan mampu meluncurkan empat proyektil dalam beberapa detik dari peluncur yang sama.
Militer Korea Selatan telah mengembangkan dua versi sistem persenjataan yakni KTSSM-I dan KTSSM-II. Kedua sistem tersebut meluncurkan roket termal yang menggunakan propelan yang dipanaskan secara eksternal sebelum disemburkan melalui nosel. Rudal diluncurkan dari platform tetap.
Kepala staf militer Korea Selatan Jenderal Kim Yong-woo mengatakan bahwa senjata tersebut akan digunakan untuk menetralisir ancaman asimetris Korea Utara.
