Pesawat F-35 “Adir” Israel bersiap untuk beroperasi penuh di Angkatan Udara negara (IAF) bulan depan dalam upaya untuk menghalangi Hizbullah di Lebanon dan milisi yang didukung Iran di Suriah.
Times of Israel dalam laporannya Minggu 29 Oktober 2017 menyebutkan berdasarkan kesepakatan khusus antara Washington dan Tel Aviv, Angkatan Udara Israel adalah satu-satunya cabang militer di dunia yang berwenang memodifikasi F-35. Hal ini sebagian karena kedua negara memiliki banyak kesamaan teknologi dan karena Israel tampaknya harus bersiap perang setiap saat.
F-35I Israel adalah “mesin pengumpulan intelijen mandiri ” sebagai hasil dari kemampuan siluman yang membawanya melampaui kekuatan F-15 dan F-16 Israel. Pesawat tempur mahal dapat ini diklaim bisa menghindari berbagai sistem radar musuh yang ditempatkan di arena utara negara teresbut dan siap untuk memainkan peran kunci dalam usaha Israel untuk menghentikan Iran yang dituduh Israel terus berusaha membangun kekuatan militernya di Suriah.
“F-35I juga cocok untuk misi yang secara selektif menargetkan program perdagangan senjata Iran-Hizbullah yang sedang berlangsung,” laporan tersebut menambahkan.
Sejauh menyangkut modifikasi spesifik Israel, pada 2016, Israel Aerospace Industries mengumumkan akan menambahkan sebuah suite komando dan kontrol di samping program dasar jet. Teluk senjata juga akan unik untuk F-35I agar sesuai dengan amunisi presisi buatan Israel. Israel telah berencana membeli 50 F-35 dan hingga saat ini tujuh pesawat telah dikirimkan. Militer akan melakukan analisis alternatif sebelum membeli lebih banyak pesawat F-35.
Namun F-35 Israel sendiri sempat diterpa kabar buruk setelah dikabarkan tertembak oleh sistem pertahanan rudal S-200 Suriah. Meski rusak pesawat tersebut masih bisa mendarat dengan selamat.
Israel tentu saja menolak klaim tersebut meski ada satu F-35i yang rusak parah. Namun kerusakan disebut karena pesawat menabrak buruk.
