Skandal seks kapal selam nuklir dan skandal narkoba: Sembilan awak Trident dikeluarkan dari Angkatan Laut di tengah ‘kokain’ dan tuduhan masalah
Sembilan personel Angkatan Laut Inggris yang bekerja di kapal selam rudal balistik Trident dipecat setelah terbukti menggunakan obat-obatan terlarang. Kabar ini muncul setelah sebelumnya beberapa orang juga dihukum karena melakukan hubungan seks di HMS Vigilant. Satu dari empat kapal selam kelas Vanguard yang menjadi kekuatan serangan nuklir negara tersebut.
Sembilan orang yang tesnya dinyatakan positif mengkonsumsi narkoba tersebut telah dipulangkan. “Kami tidak mentolerir penyalahgunaan narkoba oleh petugas layanan. Mereka yang ditemukan telah kehilangan standar tinggi kami dipulangkan dari layanan,” kata Juru bicara Royal Navy sebagaimana dikutip The Independent Sabtu 28 Oktober 2017. Daily Mail melaporkan bahwa obat yang terdeteksi dalam tes tersebut adalah kokain.
Penemuan ini telah membuat Menteri Pertahanan Michael Fallon marah besar dan menuntut untuk dilakukan tes narkoba ke seluruh awak kapal selam yang ada hingga dia dapat diyakinkan bahwa apa yang terjadi pada HMS Vigilant adalah insiden terbatas.
Personel kapal selam Inggris baru-baru ini juga terlibat skandal perselingkuhan dan hubungan seks di dalam kapal. Awal Oktober ini, Daily Mirror melaporkan bahwa Menteri Pertahanan sedang menyelidiki sebuah “hubungan tidak pantas” antara anggota awak kapal, dan kapten kapal yang telah dibebaskan dari tugasnya sambil menunggu hasilnya.
“Kami dapat mengkonfirmasi penyelidikan sedang dilakukan, namun tidak pantas untuk berkomentar lebih jauh mengenai tahap ini. Tuduhan-tuduhan pelanggaran dilakukan dengan sangat serius dan akan ditangani dengan tepat,” kata Juru bicara Royal Navy.
Wanita dilarang melayani kapal selam sampai tahun 2011, ketika sebuah laporan menemukan bahwa tidak ada dasar dalam ketakutan bahwa karbon dioksida di udara daur ulang dapat merusak kesuburan wanita.
Ketika larangan kapal selam wanita dicabut, dilaporkan bahwa beberapa istri Angkatan Laut khawatir bahwa wanita yang bertugas di samping laki-laki dalam kondisi sempit di kapal selam akan menyebabkan skandal seks.
Satu sumber angkatan laut dikutip oleh The Sun mengatakan: “Ada kekhawatiran atas apa yang mungkin terjadi. ”
Masalahnya adalah jika ada skandal seks, tidak mungkin seseorang dilepas sampai kapal selam tersebut kembali dari patroli empat bulannya.
Pada tahun 2014, komandan wanita pertama dari sebuah kapal perang garis depan dalam sejarah Angkatan Laut Kerajaan meninggalkan kapal di tengah klaim bahwa dia berselingkuh dengan seorang rekan kerja.
Komandan Sarah West, yang menolak tuduhan tersebut, “dikeluarkan dari komando” frigate HMS Type 23 dan diangkat kembali ke jabatan lain.
