Dassault Aviation dan dua perusahaan kedirgantaraan Prancis lainnya mengaku didenda sebesar 227 juta euro atau sekitar Rp3,6 triliun oleh Taiwan terkait perselisihan penjualan senjata yang dilakukan 25 tahun lalu.
Produsen jet tempur Dassault mengatakan telah didenda 134 juta euro, sementara pemasok radar Thales harus membayar 64 juta euro, dan pembuat mesin Safran 29 juta euro.
“Perusahaan mempertimbangkan langkah-langkah yang harus diambil menyusul keputusan ini,” kata ketiga perusahaan tersebut dalam pernyataan terpisah.
Total denda sesuai dengan tuntutan Taiwan dalam arbitrase mengenai pemberian komisi yang diduga menyalahi aturan dalam penjualan 60 jet tempur Mirage ke Taiwan pada tahun 1992.
Keputusan ini mengikuti kasus suap yang diakhiri dengan denda 630 juta euro oleh pengadilan Prancis pada pemerintah Prancis dan Thales pada 2011 karena pemberian komisi untuk menjual kapal fregat ke Taiwan pada tahun 1991, sebuah kesepakatan yang menyebabkan skandal pembayaran suap di Prancis.
Tetapi Dassault mengatakan denda Taiwan merupakan kasus baru yang terjadi pada tahun 1992. Dua sumber yang dekat dengan masalah ini mengatakan kepada Reuters kasus tersebut menyangkut penjualan jet tempur Mirage.
Taiwan mengajukan tuntutan kepada tiga perusahaan tersebut sebesar US$ 260 juta pada tahun 2002, namun membatalkan kasus ini setahun kemudian. Hanya saja Taiwan kembali meluncurkan tuntutan dengan klaimn sebesar 226 juta Euro.
Skandal seputar penjualan senjata Prancis ke Taiwan pada awal 1990-an adalah satu dari serangkaian kasus yang mendukung tuduhan korupsi yang cukup terkenal di tahun-tahun terakhir pemerintahan presiden Prancis Francois Mitterrand. Kasus ini telah menyeret sejumlah tokoh penting.