Pasukan Irak akan segera melancarkan serangan untuk merebut wilayah terakhir di Irak, yang masih dikuasai ISIS.
“Pasukan keamanan anda, saat ini datang untuk membebaskan anda,” demikian isi selebaran Komando Operasi Gabungan yang disebar oleh angkatan udara Irak di wilayah perbatasan sebelah baratnya, yakni al-Qaim dan Rawa Rabu 25 Oktober 2017.
Kelompok garis keras tersebut juga menguasai wilayah perbatasan di Suriah, namun daerah yang berada di bawah kendali mereka telah banyak berkurang sebagai akibat dari kemunduran mereka dalam menghadapi dua pasukan yang melawannya, pasukan sekutu pimpinan Kurdi dan pasukan pemerintah Suriah yang didukung milisi Iran dan Rusia.
“Katakan pada anak-anak dan keluarga anda yang mengangkat senjata melawan negara untuk segera menyerah, dan untuk pergi ke tempat manapun dengan mengangkat bendera putih ketika pasukan pembebasan memasuki al-Qaim,” ujar pernyataan tersebut.
ISIS di Irak secara efektif telah runtuh pada Juli, ketika pasukan Irak dukungan Amerika Serikat berhasil merebut Mosul, ibu kota kelompok tersebut di Irak, dalam sebuah pertempuran sengit yang berlangsung selama sembilan bulan. Sementara di Suriah, Raqqa yang jadi Ibukota ISIS, jatuh ke tangan pemberontak Suriah yang didukung Amerika pada pekan lalu.
Pemimpin kelompok ISIS Abu Bakr al-Baghdadi mengeluarkan sebuah rekaman suara pada 28 September lalu yang menandakan bahwa dirinya masih hidup, setelah adanya beberapa laporan yang menyatakan sang pemimpin tersebut telah tewas. Dia mendesak para pengikutnya untuk terus bertempur meski mengalami kemunduran.