Pada 20 Oktober 2017, Peshmerga Kurdi mengklaim telah menghancurkan sebuah tank M-1A1 Abrams Irak saat terlibat pertempuran di provinsi Kirkuk. Sayap militer Kurdi Irak ini juga mengunggah sebuah video untuk membuktikannya.
Pertempuran Kirkuk adalah bentrokan yang sangat penting mengingat bahwa sekutu Barat memasok banyak rudal anti-tank ke Kurdi dan tank Abrams ke Irak.
Komando Operasi Gabungan militer Irak menuduh Peshmerga menargetkan tank tersebut dengan peluncur rudal anti-tank MILAN yang dipandu kabel, yang disuplai ke Peshmerga untuk digunakan melawan kendaraan bom bunuh diri milik ISIS.
Kurdi Irak memiliki beberapa tank sendiri yakni T-55 tua yang direbut setelah runtuhnya rezim Saddam pada tahun 2003. Tank ini jelas tidak seimbang untuk melawan M-1.
https://www.youtube.com/watch?v=-6HFwGLwLTc
Mengalahkan tank Irak buatan Amerika dengan rudal anti-tank Jerman yang ditujukan untuk perang dengan ISIS akan memunculkan masalah politik. Peshmerga kemudian membantah menggunakan MILAN dalam bentrokan tersebut, dan Kementerian Pertahanan Jerman tidak mengkonfirmasi atau menolak penggunaan rudal tersebut melawan tank Irak.
Jerman juga mengirimkan pelatih militer di wilayah tersebut untuk melatih Peshmerga, sebuah misi yang sempat dihentikan oleh Berlin ketika konflik dengan Irak muncul. Tetapi pelatihan itu dilaporkan telah dilanjutkan lagi.
Pasukan Irak dan Popular Mobilization Forces – unit paramiliter pro-Baghdad – memasuki wilayah Kirkuk yang kaya minyak pada bulan Oktober 2017 setelah referendum kemerdekaan Kurdistan pada 25 September. Peshmerga kemudian mundur, tapi bukan tanpa perlawanan.
Pertempuran sempat terjadi di Altun Kupri – yang juga dikenal sebagai Prde – antara ibukota Kurdi di kota Erbil dan Kirkuk. Dan dalam pertempuran ini sebuah Abrams Irak berantakan digempur Phesmerga.
Selain dipasok oleh Jerman dengan MILAN, Kurdi memiliki senjata penghancur tank selain. Salah satu kemungkinannya adalah Peshmerga menggunakan rudal anti-tank buatan China HJ-8 “Red Arrow”. HJ-8 telah muncul bersama Peshmerga sejak setidaknya 2014, meskipun tidak jelas dari siapa mereka mendapatkan senjata tersebut. Sudan, Mesir, Uni Emirat Arab dan Pakistan termasuk di antara 19 negara yang memiliki HJ-8.

Selain dengan HJ-8, Peshmerga telah terlihat dengan senapan anti-materialel buatan China dan peluncur granat.
Menurut teori dari kelompok pemantau senjata Armament Research Services Qatar diduga kuat telah memasok kelompok pemberontak Suriah dengan senjata-senjata ini setelah terlebih dahulu membelinya dari Sudan, dan perangkat keras tersebut pada akhirnya berhasil sampai ke Peshmerga dengan merebut milik ISIS.
Chanel sosial media milik separatis Kurdi memposting foto dan video yang menunjukkan peluncuran HJ-8 yang terpasang pada Humvee Peshmerga. Menariknya, sebuah video baru-baru ini menggambarkan tentara Kurdi meluncurkan apa yang tampaknya HJ-8 yang dipasang di kendaraan saat bentrokan di Altun Kupri.
Namun target yang ditembak oleh HJ-8 tidak terlihat dalam video. Chanel sosial media ini Saluran mengklaim sebuah HJ-8 adalah yang telah merontokkan Abrams Irak.
https://www.youtube.com/watch?v=w66U5Y7R-8Q
Jika benar demikian, maka ini akan menjadi kasus langka rudal buatan China menghancurkan tank buatan Amerika, yang menunjukkan kerentanan Abrams. Meski harus dilihat juga M-1 yang dipasok ke Irak tidak memiliki sistem proteksi aktif berteknologi tinggi yang digunakan oleh tank modern saat ni.
HJ-8 yang dipandu kawat adalah rudal yang diproduksi di China pada tahun 1970an. Ini kira-kira setara dengan rudal TOW buatan Amerika
Jika rudal Kurdi adalah versi HJ-8E – versi yang lebih baru terlihat di Suriah – maka akan menampilkan hulu ledak tandem seberat 54 pon yang mampu melaju 4.000 meter, dibantu oleh sistem pencitraan termal yang disertakan pada peluncur.
Hulu ledak tandem adalah hulu ledak dua tahap yang bisa menabrak tank lapis baja reaktif tank, walaupun tank M-1 Abrams di Irak juga tampaknya tidak memiliki kemampuan pertahanan tambahan ini.
Apapun, tidak jelas apa sebenarnya yang menyebabkan hancurnya Abram di Altun Kupri Irak ini. Pada 25 Oktober, Rudaw – sebuah kantor berita Partai Demokratik Kurdistan – menyampaikan sebuah tuduhan dari seorang komandan Peshmerga bahwa pemerintah Irak telah memindahkan tank yang hancur tersebut untuk “menyembunyikan kebenaran bahwa mereka telah menggunakan tank Abrams melawan Peshmerga. “