Sebelumnya Defense News mengutip sebuah laporan komando Angkatan Udara India menyebutkan bahwa bahwa pesawat yang dikembangkan berdasarkan jet tempur generasi kelima Su-57 Rusia tidak memenuhi fitur siluman yang diinginkan.
Selain itu, pesawat tempur generasi kelima tersebut tidak memiliki konsep mesin modular, yang membuat perawatan dan servis armada mahal. Hal ini menjadikan Angkatan Udara India menginginkan untuk keluar dari program fifth Generation Fighter Aircraft (FGFA).
Tetapi Rosoboronexport dengan tegas membantah laporan tersebut. “Saat ini, kesepakatan antar-pemerintah Rusia-India tetap berjalan, ada komitmen, di mana para pihak melaksanakan proyek gabungan untuk mengembangkan pesawat generasi ke-5 sesuai dengan tahap dan batas waktu yang disepakati,” kata Rosoboronexport dalam siaran persnya Selasa 24 Oktober 2017.
Kesepakatan mengenai proyek FGFA ditandatangani pada tahun 2007. Pada awal Mei, seorang sumber di Kementerian Pertahanan India mengatakan kepada kantor berita India PTI bahwa sebuah kontrak mengenai pengembangan proyek terperinci jet tempur baru akan ditandatangani pada paruh kedua 2017.
Pada musim semi, pejabat Rusia mengumumkan bahwa Rusia sepenuhnya melaksanakan kewajibannya di bawah proyek tersebut dan mengharapkan keputusan dari pihak India.
Pesawat Tempur Generasi Kelima (FGFA) sedang dikembangkan berdasarkan pesawat Su-57 Rusia sesuai dengan persyaratan teknis yang ditetapkan oleh pihak India. Angkatan Udara India diharapkan menjadi pelanggan awal pesawat ini, setelah itu pesawat tersebut rencananya akan diekspor ke negara ketiga.