Mungkin apa yang dilakukan oleh sebuah kelompok yang berhasil menerbangkan lagi bomber legendaris Avro Vulcan milik Angkatan Udara Inggris bisa menjadi gambaran bagaimana mahalnya menerbangkan lagi pesawat yang sudah dipensiun. Apalagi pesawat itu memiliki karakteristik khusus yang untuk mendapatkan suku cadangnya nyaris tidak mungkin. Berbeda dengan pesawat tua tetap banyak diproduksi sehingga meski suku cadang tidak dibuat lagi, setidaknya ada yang bisa dikanibal.
Avro Vulcan adalah pesawat bomber jet Royal Air Force yang bertugas dari tahun 1956 sampai 1984. Vulcan pada mulanya dirancang sebagai pembom nuklir dan dikenal umum sebagai pemecah rekor penerbangan untuk melumpuhkan bandara Port Stanley setelah Argentina menginvasi Falkland Islands tahun 1982. Pesawat ini kemudian dipensiun dari layanan Angkatan Udara Inggris pada 1984.
Hingga kemudian Robert Pleming, mantan direktur TI yang juga penggemar penerbangan, pada tahun 1997 berpikir untuk membuatnya dapat kembali terbang. Ini berarti 13 tahun setelah Vulcan terbang terakhir.
Menerbangkan Vulcan yang berasal dari era Perang Dingin memerlukan dana lebih £7 juta atau Rp143 miliar. Vulcan To The Sky Trust kemudian selama 10 tahun berusaha mengumpulkan dana untuk menerbangkan kembali bomber itu, yang akhirnya berhasil dilakukan pada bulan Oktober 2007.
Mengoperasikan kembali pesawat seperti Vulcan bukanlah suatu hal yang mudah. Semuanya harus diperiksa, mulai dari kekuatan rangka, mesin, penutup dan semua bagian kabel.
“Pengalaman kami membuktikan diperlukan waktu dan biaya dua kali dari perkiraan,” kata Pleming yang pada akhirnya membutuhkan waktu 26 bulan dan £7 juta untuk membawa Vulcan bisa terbang lagi.
Vulcan tidak bisa terbang secepat Concorde, kecepatan maksimumnya sekitar 1.030km/jam yang berarti kurang dari setengah kecepatan jelajah Concorde.
Pesawat juga dapat kembali ke udara berdasarkan peraturan baru yang ditujukan untuk pesawat militer bekas. Sementara kata Pleming, Concorde lebih rumit karena ini adalah pesawat untuk membawa penumpang, harus lolos sertifikat layak terbang. Dan biasanya kemungkinan jauh lebih besar daripada yang dibutuhkan Vulcan.
Yang juga perlu diingat Concorde hasil puncak penerbangan dan pengetahuan teknis serta lebih rumit dari pada pesawat subsonik Vulcan. Semua bagiannya, mulai dari kerangka sampai ke kabel pendingin, harus diperiksa seksama dan diganti, jika diperlukan.
