Artileri akan menjadi salah satu serangan andalan yang akan digunakan Korea Utara untuk menggempur Korea Selatan. Serangan akan dilakukan dari dekat daerah demarkasi untuk langsung menyerang Seoul, Ibukota Korea Selatan.
Untuk melakukan serangan ini Pyongyang memiliki self-propelled gun M1978 Koksan yang dikembangkan sendiri. Bagaimana kemampuan dari senjata ini?
Saat mengembangkan senjata ini, Korea Utara menekankan persyaratan utama bahwa sistem artileri harus memiliki kemampuan untuk mencapai Seoul dari utara zona demiliterisasi. Nama M1978 Koksan sendiri bukan nama resmi yang diberikan Korea Utara, tetapi sebutan oleh Amerika Serikat.
Senjata pertama kali terlihat oleh intelijen Amerika pada tahun 1978 di kota Koksan yang kemudian menjadi dasar penunjukan menjadi M1978 Koksan. Sistem artileri ini secara resmi ditampilkan di publik pada 1985. Sampai saat ini berapa yang dimiliki Korea Utara tidak jelas, tetapi dipastikan sangat banyak.
Sejumlah senjata self-propelled ini dipasok ke Iran. Beberapa di antaranya direbut Irak pada akhir 1980an selama perang Iran-Irak. M1978 Koksan dipersenjatai dengan meriam 170 mm dari tipe yang sebelumnya tidak dikenal. Kemungkinan meriam itu awalnya digunakan oleh angkatan laut Soviet yang dipasok pada tahun 1950an.

Meriam dipasang di atas chassis tank Type 59 China yang dimodifikasi (salinan T-54A Soviet). Perlu disebutkan bahwa Korea Utara menghasilkan sejumlah unit artileri yang memiliki self-propelled dengan mengawinkan towed artillery atau artileri yang ditarik dengan chassis yang sudah ada dalam persediaan. Ini menggabungkan teknologi dan komponen yang telah terbukti.
Meriam self-propelled ini menembakkan proyektil kimia eksplosif tinggi. Rentang maksimum tembakan sampai 40 km dengan extended range projectile dan sampai 60 km dengan proyektil roket. Kendaraan tidak memuat amunisi on-board.
Dua sekop besar diturunkan ke tanah secara manual sebelum menembakkan meriam. Jarak tempur meriam ini sangat terbatas untuk menghindari overstressing chassis. Chassis dari M1978 SPG memberikan tingkat perlindungan yang sama seperti tank medium Type 59.
M1978 Koksan digunakan di resimen masing-masing dengan total 36 senjata. Sejumlah sistem artileri ini berada di utara zona demiliterisasi dan menargetkan ke Korea Selatan. Unit-unit ini beroperasi dari situs artileri yang diperkeras. Korea Utara memberi penekanan besar pada senjata artileri, karena kemampuan serangan daratnya yang terbatas.
Versi M1989 kemudian dikembangkan sebagai penerus M1978. Senjata ini didasarkan pada sasis baru dan membawa 12 peluru amunisi on-board.
M1989 dipersenjatai dengan meriam 170 mm, serupa dengan M1978 Koksan dan menggunakan sasis tracked yang baru. Rentang maksimum tembakan sama yakni 40 km dengan extended range projectile dan sampai 60 km dengan proyektil roket.