Kementerian Pertahanan Rusia berencana melakukan dua tes penembakan rudal balistik berat berbahan bakar cair RS-28 Sarmat yang disebut NATO sebagai SS-X-30 Satan 2. Rudal ini nantinya akan menggantikan tugas pendahulunya R36M2 Voyevoda atau di NATO disebut sebagai SS-18 Satan (Setan).
Menurut surat kabar Kommersant Rusia, pengujian akan dilakukan di Kosmodrom Plesetsk sebelum akhir dari 2017. Tes telah ditunda beberapa kali, sejak peluncur silo dan rudal itu sendiri belum selesai. Masalahnya sekarang sudah dipecahkan dan jika tes pertama berhasil, yang kedua juga akan dilakukan tahun ini.
Sarmat ICBM, dirancang memiliki jangkauan operasional hingga 18.000 kilometer (11.185 mil) dan mampu membawa 10-15 hulu ledak dan terbang dengan kecepatan supersonik. Pembangunan rudal ini merupakan bagian dari program perumusan ulang skala besar pemerintah, yang diumumkan pada tahun 2010 yang bertujuan untuk memodernisasi kekuatan nuklir negara tersebut hingga 2020. Modernisasi tersebut akan menelan biaya sekitar US$ 348 miliar.
Pada tanggal 18 Oktober 2017, Mayor Jenderal Rusia Oleg Kislov mengumumkan pengujian rudal balistik berbasis silo. Laporan ini mengikuti pernyataan yang dibuat oleh Pasukan Rudal Strategis Rusia Kolonel Jenderal Sergey Karakayev pada bulan Desember yang lalu, mengatakan tentang rencana Moskow untuk mengembangkan rudal balistik antar benua Sarmat dan mulai beroperasi pada tahun 2019-2020.
Baca juga: