Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo secara jujur mengaku kecewa karena ditolak masuk Amerika Serikat untuk menghadiri acara konferensi Chiefs of Defence Conference on Country Violent Extremist Organizations di Washington, Sabtu 21 Oktober 2017 lalu. Padahal dia berangkat karena menerima undangan resmi dari Kepala Staf Gabungan Jenderal Joseph F Dunford.
Sebagai Kepala Staf Gabungan, Dunford adalah pejabat tertinggi militer di Amerika. Dia membawahi semua elemen militer Amerika Serikat baik Angkatan Darat, Angkatan Udara, Angkatan Laut, Marinir hingga kekuatan nuklir.
Yang membuat Gatot lebih kecewa karena kegagalannya berangkat ke Amerika menjadikan dia tidak bisa bertemu dengan Dunford yang menurutnya adalah sahabat dekat.
“Kalau dikatakan saya kecewa, saya kecewa. Kenapa saya kecewa? Karena saya bersahabat dengan Jenderal Dunford,” kata Gatot di Istana Negara Selasa 24 Oktober 2017.
Dia menuturkan ketika berkunjung ke Amerika beberapa waktu lalu dia dijamu khusus oleh Dunford di rumahnya yang cukup asri. Bahkan mereka berdua sempat makan sambil menikmati lantunan lagu Bengawan Solo. Menariknya lagi, lagu itu dinyanyikan oleh para anggota militer Amerika Serikat.
“Pada saat saya kesana saya coffee morning di rumahnya yang asri, malamnya diajak dinner yang enak. Yang lebih luar biasa lagi dinyanyikan lagi Bengawan Solo. Yang menyanyikan prajurit Amerika. Ya saya ke sana kan mau ketemu juga sama beliau. Gak terjadi ya,” kata dia.
Seperti semua tahu Bengawan Solo adalah salah satu lagi keroncong legendaris yang diciptakan oleh Gesang. Lagu ini memang terkenal terutama di Jepang.

Seperti diketahui, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo ditolak masuk ke Amerika Serikat. Kabar penolakan ini sebelumnya telah disampaikan Emirates, maskapai penerbangan yang sedianya akan membawa Gatot bersama Istrinya ke Amerika Serikat. Gatot seharusnya menumpang pesawat Emirates EK 0357 dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng.
“Ya sudah tidak usah berangkat. Mau berangkat gimana. Sudah lapor ke Menkopolhukam ke Menlu, siap saya laporkan. Kan lapornya ke Presiden dulu baru ke Menkopolhukam dan Menlu. Dan sudah ditangani oleh Menlu,” ujarnya.